Tarot versi Gilded

maka blog ini diberi judul tarot & art. The Gilded Tarot is a digitally drawn and visually sumptous Rider-Waite style tarot from the talented Ciro Marchetti. The 78 card deck is available from Llewellyn as well as in a handmade edition.

Rider-Waite Tarot

The Rider-Waite Tarot is a classic Tarot deck, perhaps the most well-known in the Western world. It is often called the first modern Tarot deck, as the cards drawn by Pamela Colman-Smith and commissioned by Waite were the first to use detailed pictures on the minor arcana cards

A Night Watch

Rembrandt van Rijn

Seni Meracik minuman keras

Para Bartender wanita sedang beradu keahlian meramu koktail

Di Lorong Ku Menatap

Yang ini jelas foto profil saya to

Tuesday, July 15, 2014

Benarkah Ashkenazi Bukan Yahudi Asli Keturunan Israel? (2)

1374644829791500935
Peta Khazaria zaman dulu fotofreewebs.com

Selain surat menyurat antara Hasdai Ibnu Shaprut dan Raja Joseph Ben Aaron, Koestler juga membahas tentang karakteristik bangsa Khazar yang merupakan campuran bangsa Eropa dan Asia. Sebagian besar berkulit putih, tinggi, rambut pirang atau merah, mata kecil (sipit) dan berwarna biru. Kata Khazar sendiri berasal dari bahasa Turki yang artinya pengembara atau nomad. Bangsa Khazar termasuk bangsa yang kuat, tangguh, suka berperang dan ditakuti oleh bangsa-bangsa lain disekitarnya.

Tak lama setelah nabi Muhammad meninggal terjadi perang antara bangsa Arab dan bangsa Khazar yaitu pada tahun 642 dan tahun 652. Tapi kedua perang itu dimenangkan oleh bangsa Khazar bahkan pada peperangan yang kedua bangsa Arab menderita kekalahan yang telak konon 4000 prajuritnya tewas termasuk pemimpinya, Abdal Rahman Ibnu Rabiah.

Pada tahun 722-737 dimasa pemerintahan Khalifah Marwan II terjadi lagi peperangan antara bangsa Arab dan bangsa Khazar yang dipimpin oleh Jendral Maslamah Ibnu Abdul Malik. Perang kali ini dimenangkan oleh bangsa Arab dan Khalifah Marwan saat itu menawarkan raja Khazar untuk masuk Islam. Tapi karena posisi kerajaannya diapit oleh dua kekuatan besar Islam dan Kristen, raja Khazar saat itu tidak bisa memilih salah satu dari kedua agama itu. Kebetulan di Khazaria saat itu ada komunitas kecil bangsa Yahudi. Setelah diskusi dengan ketiga pemuka agama tersebut, tahun 740 raja Khazar memutuskan untuk memilih agama Yahudi.

Ada kemungkinan raja Khazar memilih agama Yahudi untuk menjaga netralitas dan taktik politik karena posisinya yang terjepit diantara dua kekuatan besar Kristen dan Islam. Pada tahun 740 diperkirakan jumlah penduduk Khazar saat itu 1,4 juta dan bangsa Yahudi sekitar 50.000 orang. Inilah salah satu jawaban kenapa tiba-tiba bangsa Yahudi yang jumlahnya sangat sedikit, tiba-tiba jumlahnya mencapai jutaan saat perang dunia kedua karena mereka sudah bercampur dengan bangsa Khazar.

1374646711393582168
Ilustrasi bangsa Viking dengan 2 tanduk dikepala dan senjata khasnya, kapak foto wallpaperup.com

Koestler juga menceritakan beberapa orang yang pernah mengembara hingga ke Khazaria misalnya utusan kaisar Romawi Priscus, Al Masudi, Rabbi Petachia, Ahmad Ibn Fadlan, dll. Tapi yang paling menarik adalah kisah perjalanan Ahmad Ibnu Fadlan (Juni 921-Mei 922) yang mendapat porsi lebih banyak dibukunya dibanding yang lain. Pada saat itu bangsa Bulgar mengirim surat pada Khalifah untuk meminta diajarkan Islam dan membangun dinding penghalang antara bangsa Khazar dan bangsa Bulgar karena bangsa Khazar sering membuat onar dan menganggu bangsa Bulgar. Lalu Khalifah mengutus Ahmad Ibnu Fadlan untuk mengajarkan Islam dan melindungi Bangsa Bulgar dari serangan bangsa Khazar.

Catatan perjalanan Ahmad Ibnu Fadlan ini menarik untuk disimak karena mirip kisah Zulqarnayn dan Ya’juj Ma’juj. Ahmad Ibnu Fadlan menceritakan bahwa dia pernah bertemu dengan suku bangsa yang bahasanya sulit dimengerti bagaikan katak sedang bicara. Bertemu bangsa Viking yang memakai hiasan dua tanduk dikepalanya dan menyaksikan penguburan raja Viking lengkap dengan kapalnya.

Ibnu Fadlan juga mengisahkan bagaimana dia mengajarkan Islam pada bangsa Bulgar dan bangsa-bangsa disekitarnya. Ada kisah lucu ketika salah satu bangsa bertanya padanya, “Bagaimana caranya masuk Islam?” Ibnu Fadlan menjawab, cukup mengucapkan” Tiada Tuhan Selain Allah dan Muhammad utusan Allah!” Jawaban Ibnu Fadlan itu disambut tertawa bangsa itu, mereka menjawab,“Jika semudah itu kami akan melakukannya!”. Diceritakan juga bahwa raja Khazar saat itu yang disebut Great Kagan, punya 25 istri dan 83 selir dan berbagai kisah lainnya. Pada saat Ibnu Fadlan singgah di Khazaria, Raja dan seluruh penduduknya sudah menganut agama Yahudi.

Sementara itu disisi lain Bangsa Viking yang berasal dari Scandinavia yang juga dikenal dengan sebutan bangsa “Rhos” atau “Varangians”, semakin lama semakin kuat dan terus menerus memperluas wilayah kekuasaanya. Pada tahun 833 Kagan Khazar mengirim utusan ke kaisar Roma, Theohilus untuk minta bantuan membangun benteng disekitar kerajaan Khazaria untuk menahan serangan bangsa Viking. Benteng itu terkenal dengan sebutan Sarkel dan menjadi peninggalan sejarah bangsa Khazar.

13746469272055148451
Sarkel foto Khazaria.com

Saat Sarkel dibangun, bangsa Viking terus berperang menaklukan wilayah baru mulai dari Irlandia, Normandia, sebagian Paris dan Jerman hingga daerah sekitar laut hitam dan laut Caspia. Setelah menyebrangi Baltic dan teluk Finlandia mereka menemukan tempat untuk menetap di Novgorov. Setelah menetap dan berkembang biak pada abad ke 10 nama Rhos berubah menjadi Russia. Bangsa ini meniru cara bangsa Khazar dalam menamai Rajanya karena mereka punya raja yang dinamai Kagan Rus.

Pada tahun 965 kerajaan Rusia menyerang kerajaan Khazar dan bangsa Khazar kalah dalam peperangan itu. Hancurlah kejayaan bangsa Khazar dan akibat dari perang itu banyak bangsa Khazar bermigrasi ke Hungaria, Polandia, Rusia dan negara Eropa lainnya.

Selain banyak mengisahkan sejarah bangsa Khazar dan beberapa bangsa lain. Yang paling menarik adalah, di buku Koestler ini menceritakan tentang seorang Yahudi Khazar pada abad 12 bernama Solomon Ben Duji yang didukung oleh anaknya Menahem ben Solomon, Mereka mengirim surat pada seluruh bangsa Yahudi disekitarnya yang menyatakan bahwa saatnya telah tiba. Tuhan akan membimbing Israel untuk menuju Jerusalem. Menahem merubah namanya jadi David Alroy, selain berambisi untuk menggiring bangsa Yahudi kembali ke Jerusalem, David dikenal memiliki kemampuan supranatural. Dia mulai mengumpulkan pasukan untuk menyerbu tanah suci Jerusalem.

Tapi sebagian rabbi tidak setuju dengan David. Suatu malam David Alroy diracuni oleh mertuanya sendiri. Tapi gerakan yang diprakarsai David ternyata tidak musnah. Ketika Benyamin Tulledo berkelana ke Persia 20 tahun kemudian, kisah David Alroy ini sering diceritakan dikalangan Yahudi konon symbol bintang yang menjadi symbol bendera Israel saat ini adalah tanda untuk menghormati David Alroy.

Koestler mengakhiri bukunya dengan kalimat (*terjemahan), 
“Saya sadar buku ini bisa menimbukan salah interpretasi dan dianggap menolak keberadaan negara Israel. Negara israel berdiri bukan berdasarkan perjanjian antara Tuhan dan Abraham atau asal usul bangsa Yahudi, tapi berdasarkan keputusan sah Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 1947 tentang pembagian wilayah Palestina. Apakah kromosom rakyatnya mengandung gen dari Khazar atau Semit, asal Romawi atau Spanyol,  hal itu sudah tidak relevan dan tidak dapat mempengaruhi hak Israel untuk eksis. Keberadaan Israel sudah tidak bisa diganggu gugat, kecuali dengan Genocide!” 

Itulah sebagian kisah yang tertulis dalam buku “The Thirteenth Tribe” karya Arthur Koestler. Untuk membaca buku lengkapnya silahkan klik link ini

Benarkah Ashkenazi Bukan Yahudi Asli Keturunan Israel? (1)


Sumber
Ansara http://sejarah.kompasiana.com/2013/07/24/benarkah-ashkenazi-bukan-yahudi-asli-keturunan-israel-2-576243.html
Share:

Benarkah Ashkenazi Bukan Yahudi Asli Keturunan Israel? (1)

1374642703442957453
Arthur Koestler The Thirteenth Tribe foto www.darkmoon.me

Selama ini kita mengenal ada 12 suku bangsa Yahudi yang berasal dari keturunan nabi Jacob (Israel). Dulu Jacob membagi tanah Canaan (Palestina) untuk ke 12 anaknya yaitu: Reuben, Simeon, Levi, Judah, Gad, Asher, Dan, Naphtali, Issachar, Zebulun, Joseph, Benyamin. Tapi Levi dan Joseph (nabi Yusuf) tidak mendapat pembagian tanah itu karena Levi memegang jabatan pendeta tertinggi dan pendeta tidak berhak atas tanah. Sementara bagian untuk Joseph diwariskan pada kedua anaknya Mannaseh dan Ephraim. Jadi keduabelas anak yang dapat bagian tanah Palestina itu adalah : Reuben, Simeon, Judah, Gad, Asher, Dan, Naphtali, Issachar, Zebulun, Mannaseh, Epraihm dan Benyamin. Keduabelas turunan nabi Jacob inilah yang dikenal sebagai 12 suku Israel dan menjadi  nenek moyang bangsa Yahudi.

Ketika Palestina diserang oleh bangsa Assyria konon hanya 2 suku (Judah dan Benyamin) yang bertahan dari serangan itu sementara 10 suku lainnya (Reuben, Simeon, Isaschar, Zebulon, Gad, Asher, Dan, Naptali, Mennaseh, Epraihm) dianggap musnah. Mungkin 10 suku yang tercerai berai karena serangan itu ada yang selamat dan bertahan hidup tapi keberadaan ke 10 suku yang hilang itu hingga saat ini masih menjadi misteri. Pada masa pendudukan Romawi di Palestina, sebagian besar bangsa Yahudi yang tersisa berdiaspora ke berbagai belahan dunia terutama ke Eropa sebelum akhirnya kembali ke Palestina.

Bangsa Yahudi sendiri dibagi dalam 2 Kelompok besar yaitu, kelompok yang berasal dari Rusia dan Eropa timur disebut Ashkenazim sementara yang berasal dari Spanyol disebut Sephardim. Ada juga beberapa kelompok kecil yaitu yang berasal dari Timur Tengah disebut Mizrahim. Tapi dari seluruh kelompok Yahudi yang ada didunia saat ini, lebih dari 90% didominasi oleh Ashkenazim.

Pada tahun 1976, Arthur Koestler seorang Ashkenazi, menulis buku tentang bangsa Khazar yang disebutnya sebagai suku ke 13 Yahudi karena sebagaian besar penduduk Khazaria beragama Yahudi. Bangsa Khazar sendiri berasal dari campuran bangsa Ugyur (Turki), Magyar (Hungaria) dan Hun yang mendirikan kerajaan Khazaria diwilayah Utara Kaukasus diantara laut hitam dan laut Caspia. Bagaimana kisahnya hingga bangsa Khazar ini menganut agama Yahudi? Sebelum membahas tentang sejarah bangsa Khazar ada baiknya kita mengenal Arthur Koestler terlebih dahulu.

1374643103453471122
12 suku Israel foto www.preceptaustin.org

Biografi Singkat Arthur Koestler

Arthur Koestler anak tunggal dari keluarga kelas menengah Yahudi yang lahir di Budapest Hungaria tanggal 5 September 1905. Tahun 1922, Koestler kuliah di Sekolah Tinggi Tehnik Vienna, Austria. Sejak kuliah Arthur tertarik pada Zionism dan aktif dalam kelompok Zionist. Pada tahun 1927, Koestler pindah ke Palestina dan mulai karir sebagai jurnalis. Tahun 1930, Koestler pindah ke Berlin karena ditawari posisi sebagai editor bidang ilmu pengetahuan. Karena terlibat partai komunis, Koestler kehilangan pekerjaannya di Berlin. Tahun 1937, Koestler dijebloskan ke penjara saat berada di Hungaria dan divonis hukuman mati karena menjadi mata-mata partai komunis. Tapi berkat bantuan Inggris, dia dibebaskan dan pindah ke Inggris.

Pada tahun 1938 Koestler keluar dari partai komunis dan pada tahun 1939 dia menerbitkan novelnya yang pertama berjudul “The Gladiators”. Sejak saat itu Koestler aktif menulis beberapa buku lagi diantaranya “Darkness at Noon” (1940), membahas tentang komunis, Rubashov dan Bolsheviks yang sukses secara komersil juga membuatnya terkenal. “Darkness at Noon” menjadi salah satu buku tentang politik yang paling banyak dibaca diabad ke 20.

Pada tahun 1976 Arthur Koestler menulis buku berjudul “The Thirteenth Tribe”. Buku itu menceritakan tentang bangsa Khazar yang memeluk agama Yahudi pada abad ke 8. Menurut hipotesa Koestler, sebagian besar orang Yahudi saat ini bukan keturunan Jacob (Israel) tetapi keturunan bangsa Khazar yang migrasi ke Eropa timur pada abad 12 dan 13 setelah kerajaan Khazaria runtuh. Bangsa Khazar inilah yang dijuluki suku ke 13 Yahudi oleh Koestler dan menurut Koestler sebagian besar Askhenazim adalah keturunan Khazar bukan Bani Israel.

Buku itu menuai kontroversi dan kecaman terutama dari komunitas Yahudi sendiri dan menganggap buku “The Thirteenth Tribe” itu sebagai hoax (kebohongan). Bahkan buku ini sempat sangat sulit dicari, seolah menghilang dari peredaran selama beberapa tahun. Padahal niat Koestler menulis buku itu untuk menghapus sentimen anti Semit yang ditujukan pada Yahudi karena bangsa Yahudi berasal dari keturunan bangsa Semit. Kata Semit berasal dari nama Shem anak kedua nabi Nuh disamping Japehth dan Ham.  Shem adalah leluhur beberapa bangsa di Timur Tengah termasuk bangsa Arab dan bangsa Ibrani (Yahudi).

Pada tahun 1983, Koestler ditemukan tewas bersama istrinya. Menurut investigasi, Koestler dan istrinya bunuh diri karena ditemukan surat pribadi Koestler yang menyatakan keinginan mereka untuk mengakhiri hidupnya. Koestler bunuh diri karena tidak tahan dengan penyakit Parkinson dan beberapa penyakit fatal yang dideritanya sementara istrinya bunuh diri karena setia pada Koestler. Walau sudah meninggal tapi hingga saat ini buku “The Thirteenth Tribe” masih menuai pro dan kontra dan menjadi buku Koestler yang paling kontroversial.

1374643320945747798
Peta Khazaria foto imageshack.us

Sekilas Tentang Buku The Thirteenth Tribe
Koestler memulai bab pertama dalam bukunya dengan kalimat “In Khazaria, sheep, honey, and Jews exist in large quantities.” Kalimat itu berasal dari perkataan Al Muqaddasi seorang ahli geografi Muslim yang pernah singgah di Khazaria pada abad ke 10. Tak hanya catatan Al Muqaddasi, Buku karya para ahli sejarah seperti Abraham Poliak, Michale Norton Dunlop, Raphael Patai juga catatan Ahmad Ibnu Fadlan utusan khalifah Al Muqtadir yang mengembara dari Bagdad ke Bulgaria pada tahun 921, menjadi sumber referensi Koestler saat menulis buku ini.

Ada beberapa hal menarik yang ditulis Koestler dalam bukunya itu misalnya tentang surat menyurat antara Hasdai Ibnu Shaprut seorang Yahudi asal Spanyol yang menjadi mentri kerajaan Umayah dizaman khalifah Abdulrahman III (912-961) dengan Raja Joseph Ben Aaron, raja Khazaria. Isi surat antara Hasdai dan Raja Yoseph itu menceritakan kegembiraan Hasdai saat mendengar ada kerajaan besar di Eropa Timur yang Raja dan penduduknya mayoritas beragama Yahudi.

Pada saat itu Hasdai mengira bahwa bangsa Khazar adalah salah satu dari 10 suku bangsa Israel yang hilang. Tapi jawaban dari Raja Joseph ternyata mengatakan bahwa mereka bukan keturunan dari Abraham (nabi Ibrahim) tapi dari Togarma, anak ke 3 Gomer atau cucu dari Japheth (salah satu anak nabi Nuh). Dalam literatur Yahudi Togarma dikenal sebagainya moyangnya bangsa Turki. Togarma punya 10 anak yaitu 1. Ujur 2. Tauris 3. Avar 4. Uauz 5. Bizal 6. Tarna 7. Khazar 8. Janur 9. Bulgar 10. Sawir, dan bangsa Khazar adalah keturunan anak ke 7 Togarma.

Kerajaan Khazar diperkirakan berdiri sekitar tahun 630. Setelah melewati beberapa generasi, pada masa pemerintahan Raja Bulan (tahun 740) bangsa Khazar memeluk agama Yahudi. Sebelumnya Raja Bulan ditawari untuk memilih agama Islam atau Kristen karena Khazaria diapit oleh dua kerajaan Besar Islam (Abasiyah) dan Kristen (Byzantium). Setelah berdiskusi dengan para ahli ketiga agama itu, akhirnya Raja Bulan memilih Yahudi sebagai agama resmi kerajaan Khazar. (Bersambung > Bagian 2 )


Sumber
 Ansara http://sejarah.kompasiana.com/2013/07/24/benarkah-askhenazi-bukan-yahudi-asli-keturunan-israel-1-576236.html
Share:

Dampak Penolakan Arab Terhadap Resolusi PBB 1947

13896782211044227113
Tenda-tenda para pengungsi Palestina akibat perang 1948 foto 1948.org.co.ok

Jika menelusuri dari awal sejarah berdirinya Negara Israel, ada beberapa fakta menarik dan mengejutkan diantaranya adalah penolakan bangsa Arab terhadap resolusi PBB 1947 dan penyerangan koalisi Negara Arab terhadap Israel tanggal 15 Mei 1948 hingga terjadi perang Arab - Israel (15/5/1948 - 10/3/1949). Akibat perang itu timbul masalah yang lebih rumit yaitu para pengungsi Palestina yang jumlahnya terus bertambah hingga kini.

Sebenarnya rancangan peraturan yang dikeluarkan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) tentang pembagian wilayah Palestina itu, dibuat sedemikian rupa hingga tidak merugikan pihak Arab dan Yahudi. Sementara PBB sebagai badan internasional akan membantu menjaga perdamaiaan diwilayah Palestina sampai semuanya berjalan lancar. (Baca rancangan peraturan PBB disini).

Selain itu pembagian wilayahnya juga seimbang, walaupun Israel mendapat 55% dari wilayah Palestina, bukan berarti tidak adil tapi karena Isrel dapat gurun pasir Negev yang luas dan tidak produktif. Sementara untuk Arab, walau hanya dapat 45% tapi mereka dapat wilayah yang lebih strategis dan produktif. Khusus untuk Jerusalem, tidak diberikan pada Israel atau Arab karena Jerusalem merupakan kota suci untuk 3 agama (Yahudi, Kristen, Islam) jadi ada dibawah pengawasan Internasional.

Ketika dilakukan pemunggutan suara oleh PBB (1947), hasilnya adalah 33 negara pro resolusi, 13 menentang dan 10 Abstain. 13 negara yang kontra resolusi PBB 1947 adalah Afghanistan, India, Iran, Irak, Lebanon, Pakistan, Arab Saudi, Siria, Turki, Yaman, Yunani, Mesir dan Cuba. Karena yang setuju lebih banyak daripada yang kontra, akhirnya warga Yahudi memproklamirkan berdirinya Negara Israel 14 Mei 1948. Lihat gambar rencana pembagian wilayah untuk Israel dan Palestina dibawah ini:

1389678299830279865
Rancangan pembagian wilayah Palestina dan Israel 1947 foto israelseen.com

Hanya sehari setelah Negara Israel terbentuk, koalisi Negara Arab (Jordan, Syria, Lebanon, Arab Saudi, Irak dan Mesir) langsung menyerang Israel dari segala arah dengan maksud melenyapkan Yahudi dari Palestina. Tapi apa daya nasib berkata lain, Israel berhasil memenangkan perang itu dan akibatnya sekitar 500-750 ribu bangsa Arab Palestina terpaksa keluar dari Palestina dan hidup di beberapa kamp pengungsian di perbatasan Negara Jordan, Lebanon, Mesir dll.

Ironisnya Negara-negara Arab disekitar Palestina, tidak bersedia menyerap para pengungsi itu misalnya dengan memberi kewarganegaraan, pekerjaan, tempat tinggal sementara dll. Padahal negara-negara Arab disekitar Palestina itu sangat luas dan sebagian kaya minyak. Akhirnya para pengungsi itu menumpuk di kamp-kamp hingga berkembang biak dan beranak pinak dari sekitar 750 ribu tahun 1948 hingga sekitar 5 juta tahun 2013 lalu. (lihat data pengungsi versi UNRWA - PBB disini).

Setelah perang Arab-Israel selesai tahun 1949, PBB mengeluarkan lagi resolusi tentang hak untuk kembali para pengungsi yang tertuang dalam paragraph 11 tanggal 11 Desember 1949, isinya:

Resolved that Refugees wishing return to their homes and live in peace with their neighbors should be permitted to do so at the earliest practicable date, and that compensation should be paid for the property of those choosing not to return and for the loss or damage to property which, under the principles of international law or in equity, should made by the governments or authorities responsible. 
(*Terjemahan bebas: para pengungsi yang ingin kembali kekampung asalnya harus diizinkan dan bagi yang tak ingin kembali, harus diberi kompensasi atas segala kerugian akibat kehilangan dan kerusakan sesuai hukum internasional dan wewenang pemerintahan setempat).

Tapi sekali lagi koalisi Negara Arab menolak resolusi ini karena mereka masih bersikeras menolak resolusi PBB 1947 tentang pembagian wilayah antara Arab dan Israel. Setelah beberapa bulan kemudian ketika situasi semakin rumit baru Arab menerima resolusi ini. Setelah Arab menerima, giliran Israel yang menolak hingga perundingan sangat alot. Israel pernah menawarkan menerima 100 ribu pengungsi tapi ditempatkan disebar sesuai kehendak Israel. Tapi pihak Arab menolak hingga masalah pengungsi ini semakin rumit dan tak pernah ada kata sepakat.

1389683190432115932
Perbandingan luas Palestina dengan negara-negara Arab disekitarnya (pink muda wilayah untuk Israel, pink tua untuk Arab sesuai resolusi PBB 1947) foto mcwnews.net

Kenapa Israel keberatan menerima kembali semua pengungsi Palestina? 1. Karena Israel ketakutan jika mereka semua diterima akan membahayakan stabilitas negara yang baru dibentuk. Apalagi sudah terjadi perang dan Israel dikelilingi Negara Arab yang suatu saat bisa menyerang lagi. (dan itu terbukti tahun 1956, 1967 dan 1973 negara Arab kembali menyerang Israel). 2. Akibat perang Arab-Israel 1948, sekitar 850 ribu warga Yahudi diusir oleh Negara-negara Arab sehingga menambah berat beban Israel.

Berbeda dengan perlakuan Negara-negara Arab pada pengungsi Palestina. Para pengungsi Yahudi yang diusir negara-negara Arab dan mengungsi ke Israel, diserap dengan cara diberi kewarganegaraan Israel, tempat tinggal sementara dan pekerjaan seadanya sampai mereka mampu mandiri. Sehingga masalah pengungsi Yahudi ini lambat laun teratasi tanpa banyak disorot berbagai media massa.

Akhirnya masalah pengungsi Palestina ini semakin rumit, bertambah banyak dan menimbulkan berbagai masalah baru yang menambah parah konflik Arab dan Israel. Padahal kalau dulu bangsa Arab mau menerima resolusi PBB dan membangun negara Palestina sendiri disamping Israel, mungkin nasib bangsa Palestina tidak akan setragis ini. Hal itu terbukti dengan nasib 160 ribu Arab Palestina yang saat pecah perang 1948 tidak mau mengungsi dan tetap tinggal di Palestina.

Apakah Israel memusnahkan warga Arab Palestina yang bertahan itu? Tidak! Mereka hidup nyaman dan beranak pinak di Israel. Menurut data sensus Israel hingga tahun 2013, ada 1.658.000 bangsa Arab Palestina yang jadi warga Negara Israel. Mereka ternyata bisa damai dan hidup berdampingan dengan warga Yahudi. (baca > Arab citizens of Israel ). Jika ingin melihat video penjelasan tentang Pengungsi Palestina oleh Danny Ayalon (Menlu Israel yang keluarganya dulu diusir dari Algeria dan mengungsi ke Israel), silahkan klik link ini > Palestinian Refugees


Baca Artikel lain:


Sumber
Ansara http://sejarah.kompasiana.com/2014/01/14/seandainya-arab-mau-berbagi-dengan-israel-624427.html
Share:

Benarkah Israel Menjajah Palestina?

1366627987356796851
sumber foto amazon.com

Membahas soal Palestina bisa menjadi hal yang sensitif mengingat banyak orang Indonesia pro Palestina. Ada yang bertanya referensinya mana menulis hal itu? Jawabannya saya tulis lewat artikel ini biar jelas.

Saya dapat referensi dari buku yang berjudul: The Arab Israeli Dilemma, selain membaca buku itu, saya membaca banyak artikel di beberapa website yang berkaitan dengan Palestina, Israel dan zionis baik yang pro maupun kontra Israel untuk menambah referensi.

Penulis buku itu (diterbitkan 1968) Fred J. Khouri, dia mendapat gelar BA, MBA dan PHD dari Universitas Columbia dan dia adalah Professor Universitas Villanova, Pennsylvania. Selama bertahun-tahun dia mempelajari masalah Timur Tengah. Dia juga sering melakukan perjalanan ke Timur tengah dari tahun 1958 - 1975 mengunjungi para pengungsi diskusi dengan para diplomat Arab, Israel, Amerika, Inggris dll. Dia juga pernah menjadi professor tamu di Universitas Beirut dari tahun 1961-1964. Buku itu menyajikan sejarah tentang konflik Arab dan Israel secara objektif, mendetail sesuai fakta dan bukti-bukti yang dia dapat selama bertahun-tahun mempelajari Timur Tengah.

Buku itu juga sudah merubah pandangan saya terhadap Palestina yang tadinya radikal 100% pro Palestina jadi tidak terlalu radikal karena saya sadar apa yang saya yakini selama ini belum tentu sesuai dengan dengan sejarah dan fakta yang terjadi di Palestina. Misalnya Selama ini saya mengira Israel mencaplok Palestina, tapi dibuku ini tidak disebutkan demikian. Fred J Khouri cenderung menyalahkan Inggris atas konflik yang terjadi di Palestina karena 3 alasan yaitu:

1.            Sejak tahun 1915 terjadi korespondensi antara Sir Henry MacMahon (diplomat Inggris yang ditempatkan di Mesir) dan Hussain bin Ali (Pemuka Hejaz/Mekah). Saat itu Hussain Bin Ali berjanji membantu Inggris mengusir kekuasaan Ottoman Turki dengan mengadakan revolusi di Arab dan sebagai imbalan Hussain bin Ali minta wilyah Arab termasuk Palestina untuk berada dibawah kekuasaannya. Terjadi kesalah pahaman dalam surat terakhir Henry mac Mahon tgl 13 Desember 1915 disebutkan wilayah mana saja yang bakal diberikan pada Hussain Bin Ali. Menurut Inggris mereka tidak menjanjikan Palestina pada Hussain bin Ali tapi sebaliknya Hussain bin Ali yakin Palestina ada dalam perjanjian tersebut.

2.            Sudah berkorespondensi dengan pemuka Arab tentang pembagian wilayah Arab, diam-diam Inggris mengadakan perjanjian dengan Perancis pada 16 Mei 1916 untuk membagi-bagi wilayah Arab mana saja yang bakal berada dibawah mandat Inggris dan Perancis. Perjanjian itu disebut Sikes - Pycott agreement. Isi perjanjian itu bertentangan dengan korespondensi yang terjadi antara Mc Mahon dan Hussain bin Ali. Semula pihak Arab tidak tahu masalah ini. Baru pada Desember 1917 perjanjian itu bocor karena pihak Rusia mempublikasikannya.

3.           Ironisnya disisi lain Inggris juga menjanjikan wilayah Palestina pada Israel karena bangsa Yahudi berjasa pada Inggris. Akhirnya pada 2 november 1917 Arthur James Balfour yang saat itu menjabat sebagai sekretaris luar negeri Inggris mendukung pemberian wilayah Palestina pada bangsa Yahudi dan terjadilah kesepakatan yang disebut deklarasi Balfour. Pada saat itu Chaim Weizman dijanjikan seluruh wilayah Palestina termasuk yang saat ini jadi Negara Jordan. Inilah yang dijanjikan Inggris pada bangsa Yahudi dalam deklarasi Balfour, lihat gambar dibawah:

13666280451389566776
Wilayah palestina yang dijanjikan Inggris pada Yahudi foto mythandfact.org

Berpegang pada deklarasi Balfour itulah bangsa Yahudi berusaha mewujudkan impian mereka sejak ribuan tahun lalu untuk punya negara sendiri. Tentu saja bangsa Arab tidak setuju dengan deklarasi Balfour itu mereka berkeras bangsa Yahudi dilarang mendirikan negara sendiri.

Belum beres masalah antara Inggris, Arab dan Yahudi, terjadi perebutan kekuasaan terhadap Hussain bin Ali oleh Ibnu Saud (yang menjadi penguasa Arab Saudi) akibatnya Hussain bin Ali terusir ke Trans Jordan dan wilayah trans Jordan yang tadinya diberikan Inggris pada Yahudi (lihat gambar deklarasi Balfour) malah diberikan pada Hussain bin Ali yang membangun negara Jordan disana, sebagai gantinya Yahudi mendapat wilayah yang jauh lebih kecil. Itupun masih tidak disetujui bangsa Arab (terutama raja Jordan) yang menginginkan seluruh wilayah palestina berada dibawah kekuasaannya. Lihat gambar Palestina yg diberikan pada Israel setelah Trans Jordan diberikan pada Hussain bin Ali

13666281331603578507
Trans jordan dan Palestina foto mythandfact.org

Untuk mengatasi konflik yang terjadi di Palestina, akhirnya Inggris menyerahkan masalah Palestina ini pada PBB lalu tahun 1947 PBB membagi 2 wilayah Palestina untuk Yahudi dan Arab. Akhirnya setelah diputuskan oleh pemunggutan suara di PBB, pada 14 Mei 1948 Israel mendirikan negara di wilayah Palestina itu.

Tidak hanya menyoroti kesalahan Inggris, buku ini juga mengupas kesalahan bangsa Yahudi, Arab, berbagai perang yang terjadi di Palestina dan konflik lainnya sehingga pembaca bisa menilai apa yang sesungguhnya terjadi disana.

Dalam buku ini juga digambarkan sepak terjang Yahudi dalam mewujudkan impiannya itu sangat rapi, gesit dan terorganisir sehingga Arab selalu kalah beberapa langkah dalam urusan diplomasi. Selain kepiawaian diplomasi kekuatan Ekonomi sebagian warga Yahudi mendukung terwujudnya impian mereka punya tanah air, misalnya pada tahun 1919 -1936 Yahudi sudah menginvestasikan uang sebesar USD 400 juta terutama untuk membeli tanah-tanah di Palestina dari orang Arab. Tahun 1922, warga Yahudi menguasai 594,000 dunnums (1 Dunum = ¼ Acre) tahun 1939 mekar jadi 1,533,000 Dunums.

1366628199484020985
Partisi Israel dan Palestina oleh PBB 1947 foto pinterest.com

Ketika bangsa Yahudi diberbagai negara bersatu padu membangun impiannya mewujudkan 1 negara disisi lain bangsa Arab sibuk berebut wilayah dan kekuasaan, Arab sudah terpecah-pecah akibatnya ketika negara-negara Arab menyerang Israel yang baru berdiri 1 hari (israel diserang 15 Mei 1948), Israel mampu mengalahkan mereka dalam perang yang berlangsung sekitar 9 bulan.  Kekalahan koalisi negara Arab itu memicu terjadi pengungsi Palestina yang jumlahnya sekitar 500 - 750ribu tapi masalah itu tidak beres hingga saat ini malah pengungsi itu jadi berkembang biak dan saat ini diperkirakan ada 5 juta orang pengungsi.

Disisi lain akibat perang itu, sekitar 600-850 ribu warga Yahudi dari berbagai wilayah Arab diusir sehingga tercipta gelombang pengungsi Yahudi ke wilayah Palestina. Kenapa masalah pengungsi Yahudi ini bisa terselesaikan dengan cepat sementara para pengungsi Palestina terkatung-katung? Karena Israel menerima para pengungsi itu dan menyediakan berbagai fasilitas di Israel. Sementara ratusan ribu pengungsi Palestina ditolak oleh negara-negara Arab disekitarnya hanya sedikit sekali yang diterima padahal wilayah negara-negara Arab itu sangat luas, akibatnya mereka beranak pinak di kamp-kamp pengungsian dan memicu konflik lain yang semakin memanas antara Israel dan Arab.

Dampak dari perang itu juga wilayah Israel jadi membesar 60% dari yang diberikan oleh PBB pada tahun 1947. Sebagian besar karena ditinggalkan para pengungsi Arab. Ketika perang usai Israel didesak PBB untuk menerima kembali para pengungsi itu tapi Israel menolak alasannya karena mereka juga menghadapi masalah para pengungsi Yahudi yang diusir oleh bangsa Arab.

Banyak yang dibahas dibuku itu tidak mungkin dibahas satu persatu ditulisan ini, karena terlalu panjang. Menurut saya buku ini bagus dan bermutu untuk bahan referensi. Tidak ada salahnya kita membaca dari berbagai sumber untuk menambah wawasan.

*Referensi : 1234567 dan berbagai sumber yg tertera di  gambar dan foto

Baca Artikel lain:
Konflik Palestina Ditinjau Dari Sejarah I
Konflik Palestina Ditinjau dari Sejarah II


Sumber
Ansara http://media.kompasiana.com/buku/2013/04/22/benarkah-israel-mencaplok-palestina-549252.html
Share:

Konflik Palestina Ditinjau dari Sejarah I

Tak ada satupun bangsa di dunia ini yang punya sejarah unik seperti Israel karena banyak nabi lahir di Israel hingga bangsa ini dijuluki bangsa pilihan Tuhan. Tapi bangsa ini kerap dijajah oleh bangsa lain, jadi korban diskriminasi, dikucilkan, diusir hingga dimusnahkan. Bahkan konflik yang terjadi di Palestina, sebagian besar masyarakat didunia  cenderung mengutuk Israel dan membela Palestina.

Melihat fakta itu, pernahkah kita mencoba menelusuri sejarah awal konflik tersebut? mungkin jika dilihat dari sisi sejarah akan terungkap apa yang sebenarnya terjadi di Palestina. Sebelum membahas konflik Israel dan Palestina ada baiknya melihat sekilas sejarah masa lalu kedua bangsa itu.

Sejarah Singkat Israel, Judah dan Yahudi 

Nabi Ibrahim punya 2 istri yaitu Hagar dan Sarah. Dari Hagar punya anak Ismail dan keturunan nabi Ismail inilah yang tinggal dan menyebar di Arab sementara dari Sarah punya anak yaitu Ishak yang punya anak Jakob dan Esau. Nabi Jacob (Yakub) punya 12 anak yaitu: Reuben, Simeon, Levi, Judah, Dan, Naptali, Gad, Asher, Issachar, Zebulon, Joseph (nabi Yusuf) dan Benyamin, mereka inilah 12 suku yang menjadi nenek moyang bangsa Israel.


12 keturunan nabi Yakub sumber www. catholic.resources.org

Pada tahun 1050 SM (sebelum Masehi) 12 suku itu beserta seluruh keturunanya berkembang biak diwilayah Canaan (yang sekarang dikenal sebagai Palestina) sehingga menjadi bangsa yang kuat dan membangun kerajaan Israel. Raja pertama kerajaan Israel adalah Saul yang berasal dari suku Benyamin. Kejayaan kerajaan Israel berlanjut hingga masa Daud dan Sulaiman (keduanya raja sekaligus nabi).

Ketika  Sulaiman wafat mulailah terjadi perpecahan diantara ke 12 suku tersebut karena sebagian tidak setuju dengan pengganti Sulaiman. Akhirnya kerajaan Israel raya terpecah jadi 2 yaitu kerajaan Judah disebelah selatan dengan ibukotanya Jerusalem dan disebelah utara kerajaan Israel. 2 suku yaitu Judah dan Benyamin pro kerajaan Judah dan 10 suku pro kerajaan Israel. Keturunan dari suku Judah dan Benyamin ini menjadi bangsa Judah atau Yehuda (Yahudi).

Pada tahun 722 SM bangsa Assiria menyerang kerajaan Israel bangsa Israel dibantai dan sebagian lagi keluar dari Israel hingga musnahlah 10 suku yang dulu pro kerajaan Israel. 10 suku Israel yang berhasil selamat hingga saat ini keberadaannya masih menjadi misteri. Sementara kerajaan Judah mampu bertahan dari serangan itu hingga 135 tahun lamanya sampai suatu saat Babilonia menyerang kerajaan itu pada tahun 586 SM dan mengusir bangsa Yahudi keluar dari Jerusalem.

Sekitar tahun 515 SM dimasa pemerintahan Raja Persia, Cyrus dan Darius bangsa Yahudi diizinkan kembali ke Jerusalem. Selama 200 tahun bangsa Yahudi membangun kembali Jerusalem. Pada tahun 333 SM, Alexander The Great menjajah Palestina dan Meacedonia tapi bangsa Yahudi dibiarkan hidup damai di wilayah itu.

13536495091383626483
Kerajaan Israel terpecah jadi 2 yaitu Israel dan Judah foto www.faculty.cataba.edu

Pada Tahun 165 SM bangsa Yahudi dibawah pimpinan Judah Maccabee melakukan revolusi yang dikenal dengan sebutan Maccabean Revolt yang berakhir sukses ditahun 163 SM. Untuk pertama kalinya setelah berabad-abad dijajah bangsa lain, bangsa Yahudi mengenyam kemerdekaan dan membangun kembali Israel. Pada saat itu wilayah Israel jauh lebih besar dari negara Israel saat ini. Mereka menguasai wilayah yang saat ini dikenal dengan nama dataran tinggi Golan, Gaza dan West Bank,wilayah yang menjadi konflik utama Israel dan Arab. Sejarah lengkap lihat disini ► Maccabees

Setelah 100 tahun merdeka, Israel dikuasai oleh kerajaan Romawi lalu oleh Bizantium, Arab, Otoman Turki dan Inggris Raya. Hingga akhirnya tahun 1948 bangsa Yahudi memproklamirkan kemerdekaan dan mendirikan negara Israel.

Sejarah Singkat Palestina

Palestina berasal dari terjemahan bahasa Hebrew Pelesheth atau dalam bahasa Yunani disebut Philistine bangsa Romawi menyebutnya Palastina. Kata itu ditemukan dalam catatan filsuf Yunani bernama Herodotus pada tahun 450SM. Philistine adalah area yang terbentang disebelah selatan Canaan berbatasan dengan lautan Aegean dan kepulauan Yunani.  Wilayah didekat Gaza dulu bernama Philistia atau rumah para Philistine.

Bangsa Philistine asli adalah para pelaut Eropa yang berasal dari Yunani. Ribuan tahun lalu ketika Israel menguasai wilayah Canaan dan sekitarnya bangsa Philistine adalah musuh bangsa Israel. Pada saat itu Philistine adalah bangsa yang kuat hingga akhirnya bisa ditaklukan oleh Daud (yang saat itu belum menjadi nabi dan raja), kekalahan Philistine terjadi ketika Daud berhasil mengalahkan Goliath yang konon bertubuh raksasa dan Goliath adalah bangsa Philistine yang berasal dari kota Gath diwilayah Philistia. Ketika Babilonia menaklukan kerajaan Israel dan menjajah Israel, suku bangsa asli Canaan dan Philistine akhirnya musnah.

13536521841327833894
Wilayah Philistia tempa bangsa Philistine foto www.faithcrc.net

Ketika kerajaan Romawi menguasai Israel, Hadrian penguasa Roma saat itu, melebur wilayah Samria, Judea, Galilea dan Idumea dalam satu propinsi yang disebut Syria Palaestina atau Palastina dan mengganti nama Jerusalem menjadi Aelia Capitolina. Hadrian mengubah nama Israel menjadi Palastina karena dia membenci bangsa Yahudi yang sering melakukan pemberontakan.

Hadrian bermaksud melenyapkan Israel dan Yahudi dari sejarah. Ketika dia mengetahui bahwa bangsa Philistine adalah musuh bangsa Israel, Hadrian sengaja memakai kata Palastina untuk menyakiti hati kaum Yahudi. Pada tahun 330-638 Kerajaan Byzantium menguasai Palastina yang pada saat itu wilayahnya jauh lebih besar dari palestina saat ini.

Pada tahun 638 kerajaan Arab menguasai Palestina selama 461 tahun. Pada tahun 1099 The Crusader menguasai Palestina tapi pada tahun 1244 Arab kembali mengambil alih Palestina selama 250 tahun. Selama total sekitar 800 tahun menguasai Palestina Arab menjadi bangsa mayoritas di Palestina disamping bangsa Yahudi.

Pada tahun 1500 kerajaan Ottoman Turki menyerang kerajaan Arab dan menguasai Palestina selama lebih dari 400 tahun, untuk pertama kali dalam sejarah bangsa Arab dan Yahudi bersama-sama menjadi korban penjajahan bangsa lain. Pada tahun 1917 Inggris mengalahkan Turki dan menguasai Palestina hingga tahun 1948.

Kesimpulan

Dari sejarah singkat Israel dan Palestina, kita mengetahui salah satu alasan kenapa bangsa Yahudi berkeras menginginkan Palestina karena bangsa itu sudah menempati Palestina sejak sekitar 3300 tahun dan bangsa Israel tidak 100% musnah masih ada 2 suku yang tersisa (Benyamin dan Judah) yang kemudian menjadi bangsa yahudi.

Ketika terjadi diaspora sebagian kecil  bangsa Yahudi tetap tinggal dan beranak pinak di Palestina sementara bangsa asli Palestina sudah lama punah dan bangsa Palestina asli bukan bangsa Arab tetapi bangsa Yunani yang menempati wilayah Philistia (Gaza). Penguasa Roma akhirnya mengubah nama Israel menjadi Palastina. (bersambung >  Konflik Palestina Ditinjau Dari Sejarah II )

*Referensi : 1, 2, 3, 4, 567 dan berbagai sumber yg tertera di  gambar dan foto

Baca Artikel lain:
Benarkah Israel Menjajah Palestina?
Dampak Penolakan Arab Terhadap Resolusi PBB 1947
Benarkah Askhenazi Bukan Yahudi Asli Keturunan Israel?



Sumber :
Ansara http://sejarah.kompasiana.com/2012/11/24/apakah-konflik-israel-dan-palestina-salah-inggris-505415.html
Share:

Konflik Palestina Ditinjau dari Sejarah 2

13536631501455598203
Pembagian wilayah di Timur Tengah antara Inggris dan Perancis Sesuai dengan Perjanjian Sykes-Picot foto www.lostislamichistory.com

Sejak tahun 1517 hingga 1917 kerajaan Ottoman Turki menguasai Arab termasuk wilayah yang saat ini menjadi Lebanon, Syria dan Palestina. Selama perang dunia ke I (1914-1918), Turki menjadi sekutu Jerman. Ketika Jerman dan Turki kalah, pada tahun 1916 kontrol atas wilayah kekuasaan kerajaan Ottoman dilimpahkan pada Inggris (British Mandate) dan Perancis (France Mandate) dibawah perjanjian Sykes-Picot Agreement, yang membagi Arab menjadi beberapa wilayah. Lebanon dan Syria dibawah kekuasaan Perancis (France mandate) sementara Irak dan Palestina termasuk wilayah yang saat ini dikenal dengan negara Jordan dibawah kekuasaan Inggris (British Mandate).

Baik bangsa Arab maupun Yahudi sama-sama berjasa pada Inggris dalam perang dunia I sehingga Inggris berhasil mengalahkan Jerman dan Turki. Setelah perang usai, pihak Arab meminta wilayah yang dulu dikuasai Turki termasuk Palestina sepenuhnya menjadi milik Arab. Tapi pihak Yahudi juga meminta pada Inggris yang dulu menjanjikan seluruh Palestina (termasuk Jordan yang dulu belum ada) untuk diserahkan pada bangsa Yahudi. Kedua pihak berkeras memiliki bukti perjanjian tentang Palestina yang dijanjikan oleh Inggris, yaitu:

Korespondensi Antara Sir Henry MacMahon dan Hussain bin Ali (Pemuka Mekah)

Ketika kerajaan Ottoman Turki masih meguasai kerajaan Arab dan Palestina, Hussain Bin Ali bekerja sama dengan Inggris untuk melakukan revolusi besar di Arab demi mengalahkan Turki. Tahun 1915 terjadilah korespondensi antara Henry MacMahon dan Hussein bin Ali seorang raja Hejaz dan pemegang kunci kota suci Mekah Hussein bin Ali dari Bani Hashim/Hashemite bagian dari suku Quraisy yang pada zaman nabi Muhammad merupakan suku terbesar dan terkuat di Arab.

Saat itu Hussein bin Ali meminta wilayah Arab termasuk Palestina untuk jadi miliknya karena dia berambisi memperluas kerajaan Hejaz (Sekarang Saudi Arabia) hingga ke Syria apalagi saat itu penguasa Syria, Faisal masih anaknya sendiri.Pada tahun 1915 Hussein bin Ali melakukan korespondensi yang membahas tentang rencana yang akan dilakukan Inggris terhadap wilayah Arab yang dulu dikuasai oleh Ottoman Turki. 

Ternyata interpretasi Hussein bin Ali dan Henry macMahon atas janji pemerintah Inggris terhadap bangsa Arab itu berbeda. Hussein mengira bahwa Palestina adalah termasuk wilayah yang akan diberikan Inggris kepada Arab. Tapi pemerintah Inggris menyangkal dan menyatakan bahwa semua wilayah yang akan dikembalikan tidak termasuk Palestina. Dalam perjanjian itu disebutkan bahwa wilayah yang bukan murni Arab (Cannot be said to be purely Arab) tidak termasuk dalam perjanjian itu. Inggris menganggap bahwa Palestina bukan murni Arab walaupun saat itu mayoritas penduduk Palestina bangsa Arab. Hal ini membuat Arab Palestina merasa dikhianati oleh Inggris. 

Dibawah ini peta pembagian wilayah yang dijanjikan Inggris pada Arab, garis hitam menunjukan batas wilayah yang dijanjikan untuk Arab sementara warna pink adalah wilayah Palestina yang dikira HusseinBin Ali termasuk yang akan diberikan pada Arab.
13536638331303945131
Perjanjian McMahon Hussayn foto ijs.org.au

Deklarasi Balfour

Keinginan bangsa Yahudi untuk punya tanah air sendiri sudah lama terpendam, salah seorang tokoh Yahudi bernama Theodore Herzl (1860-1904) menulis cita-citanya dalam buku yang berjudul Der Judenstadt (Negara Yahudi). Sebelum mimpinya terwujud Herlz meninggal hingga akhirnya seorang ilmuwan Yahudi bernama Chaim Weizman (1874-1952) menemukan bahan peledak yang tidak banyak mengeluarkan asap. Penemuan Weizman itu sangat membantu Inggris mengalahkan Jerman di Perang dunia I. 

Sebagai balas jasa dari Inggris Sir Arthur Balfour bertanya apa yang diinginkan Weizman sebagai imbalan? Weizman saat itu menjawab dia ingin tanah air untuk bangsa Yahudi. Asalnya Balfour menawarkan Uganda untuk jadi tanah air bangsa Yahudi tapi Weizman menolak dia memilih Palestina karena ikatan sejarah yang kuat sejak ribuan tahun lalu. (Lihat disini

Akhirnya pada 2 november 1917 Arthur James Balfour yang saat itu menjabat sebagai sekretaris luar negeri Inggris mendukung pemberian negara pada bangsa Yahudi di Palestina dan terjadilah kesepakatan yang disebut deklarasi Balfour. Pada saat itu Chaim Weizman dijanjikan seluruh wilayah Palestina termasuk yang saat ini jadi Negara Jordan. Pada April 1920 Mandat untuk Palestina seluas 120.466 Km2, Lihat peta dibawah ini ▼
13536640691057615930
Wilayah untuk Yahudi Palestina Tahun 1920 foto mythsandfacts.org

Tapi pembagian itu mendapat protes keras dari bangsa Arab, mereka tidak menginginkan berdirinya Negara Israel di Palestina apalagi pada saat itu sekitar 90% penduduk Palestina adalah bangsa Arab. Mendapat tekanan yang sangat kuat akhirnya pihak inggris menawarkan pembagian wilayah menjadi 2 disebelah timur sungai Jordan menjadi milik Yahudi Palestina dan sebelah barat sungai Jordan menjadi milik Arab Palestina.

Pada saat itu tempat yang tadinya untuk bangsa Arab Palestina dinamakan Transjordan dan wilayahnya jauh lebih luas dari wilayah untuk Yahudi Palestina. Inggris memberikan 77% tanah yang tadinya dijanjikan untuk bangsa Yahudi pada Arab sedangkan bangsa Yahudi menerima 23%. Walaupun kecewa karena merasa dingkari janji oleh Inggris, tapi pihak Yahudi mengalah dan tetap menerima pembagian itu. Pada 24 Juli 1922 pembagian wilayah itu diubah, Yahudi Palestina mendapat 28.166 Km2 sedangkan Arab Palestina mendapat 92.300 Km2 Lihat peta dibawah ini ▼
13536644581056366971
Pembagian wilayah untuk Yahudi dan Arab di Palestina tahun 1922 foto mythsandfacts.org

Tapi ternyata pembagian itu tetap tidak diterima bangsa Arab mereka tetap menginginkan seluruh Palestina dibawah kekuasaan Arab. Sejak dikeluarkannya deklarasi Balfour warga Arab Palestina terus menyerang dan mengintimidasi bangsa Yahudi Palestina. Sementara bangsa Yahudi yang sudah mendapat 23% wilayah Palestina, berusaha keras mempertahankan diri. Mereka membentuk pasukan yang dikenal dengan nama Haganah dan Irgun (lebih militan). Tugas mereka adalah menjaga dan menyelamatkan Yahudi dari serangan Arab terutama dari Fedeyen (pasukan bunuh diri Arab Palestina).

Sejak tahun 1920 situasi sudah mulai memanas di Palestina  apalagi imigrasi besar-besaran bangsa Yahudi dari seluruh dunia mulai berdatangan ke Palestina. Hal itu semakin membuat bangsa Arab marah. Sehingga akhirnya tejadilah revolusi Arab di Palestina pada tahun 1936-1939. Revolusi itu gagal dan menewaskan sekitar 5 ribu orang Arab Palestina. Sementara dipihak Inggris dan Yahudi Palestina jatuh korban jiwa masing-masing sekitar 300 orang.

Akibat dari revolusi itu akhirnya Inggris dan pihak perserikatan Bangsa-bangsa mengurangi lagi jatah wilayah untuk Yahudi. Dari 23% dikurangi lagi karena wilayah itu harus dibagi dengan Arab. Sementara Transjordan yang tadinya ditujukan untuk penduduk Arab Palestina malah dibuat menjadi Negara baru yang berbentuk kerajaan yaitu Jordania yang berada dibawah pengawasan Inggris.

Sekali lagi pihak Israel menerima jatah yang diberikan oleh PBB dan pada 14 Mei 1948 bangsa Yahudi akhirnya meproklamirkan Negara Israel di Palestina. Walaupun pihak Arab Palestina gagal melakukan revolusi di Palestina, mereka tetap tidak ingin ada negara Israel di Palestina. Beberapa negara Arab bersekutu untuk menyerang Israel dan merebut Palestina.

Akhirnya terjadi perang antara Israel melawan koalisi Negara Arab (Mesir, Irak, Jordan, Sudan, Yaman, Arab Saudi, Lebanon, Liga Arab, pasukan Mujahidin). Perang itu berlangsung dari 15 Mei 1948 hingga 10 Maret 1949 dan berakhir dengan kemenangan Israel tapi perang itu merenggut ribuan korban jiwa dikedua pihak konon Israel kehilangan 1% dari populasinya saat itu. Tapi akibat perang itu ribuan penduduk Yahudi yang diusir dari Negara-negara Arab akhirnya berimigrasi ke Israel. Kekalahan pihak Arab dari Israel mengakibatkan Israel berhasil memperbesar wilayahnya dari yang diberikan PBB sebelumnya.
*Referensi : 1234567 dan berbagai sumber yg tertera di  gambar dan foto

Baca Artikel lain:
Konflik Palestina Ditinjau Dari Sejarah I
Dampak Penolakan Arab Terhadap Resolusi PBB 1947
Benarkah Askhenazi Bukan Yahudi Asli Keturunan Israel?

Dibawah ini peta pembagian wilayah Israel dan Palestina oleh PBB 1947▼

13536647791934874288
Pembagian wilayah Palestina hijau untuk Yahudi, kuning untuk Arab


 Sumber :
Ansara : http://sejarah.kompasiana.com/2012/11/23/konflik-palestina-ditinjau-dari-sejarah-ii-505472.html
Share:

Monday, July 7, 2014

Mengapa Saya Memilih Jokowi?

Anda percaya pada cinta?
Apakah Anda setuju bahwa tidak perlu alasan untuk mencintai?
Apakah Anda mencintai seseorang, begitu mencintainya sehingga ketika ditanya alasan, Anda cuma menjawab :
"Aku mencintainya karena aku cinta dia...."

So sweet ya...
Saya yakin sebagian orang pernah menncintai tanpa alasan, tanpa sebab,
cinta buta,
yang kemudian menyebabkan Anda memilihnya....

Hal yang sama terjadi pada saya, dengan versi yang sedikit berbeda.
Ada 2 pilihan capres, Prabowo dan Jokowi.
Saya yakin keduanya baik.
Saya yakin keduanya layak untuk menjadi presiden.
Masalahnya, saya tidak bisa memilih keduanya sekaligus, salah satu harus saya pilih.
Dan seperti yang Anda tahu, saya memilih Jokowi.

Mengapa saya memilih Jokowi?
Ya, karena hati kecil saya merasa yakin bahwa dia yang harus saya pilih.
Karena saya "cinta" dia, maka saya memilih dia untuk jadi pemimpin saya.
Tak peduli seberapa bagusnya Prabowo,
tak peduli seberapa gencarnya semua kampanye hitam dan negatif,
tak peduli seberapa buruknya Jokowi,
saya tetap memilihnya.
Itu adalah pilihan saya.

Anda sudah punya pilihan?
Atau baru menimbang-nimbang?
Pilihlah dengan tepat sesuai hati nurani Anda, karena hati nurani tak pernah bohong dan tertipu.
Lupakan semua kampanye, kebaikan dan keburukan kedua calon.
Pandanglah dengan nurani Anda,
rasakan ke siapa hati Anda tepat untuk berlabuh,
pilihlah dia. (LBP)

Salam anget dua jari.


Share:

Wednesday, July 2, 2014

Antara Judi Bola dan Pilpres 2014

Kebetulan musim piala dunia 2014 bersamaan dengan pilpres.
Yang paling marak di tiap pertandingan sepak bola dunia ini adalah nobar (nonton bareng) dan judi bola.
Judi bola memang paling digemari para penjudi karena mempunyai tingkat probabilitas kemenangan paling tinggi dibanding jenis judi lain.
Peluangnya adalah 50%. Ini berlaku untuk semua pertandingan dengan hanya dua peserta.
Mencari bandar judi untuk bola mudah sekali, dengan sedikit usaha, Anda akan menemukannya dimana saja.

Pilpres tahun ini punya kesamaan dengan pertandingan sepakbola,
pesertanya hanya dua orang. Maka tehnik berjudi bola bisa diterapkan di pilpres,
meskipun sampai saat ini saya belum menemukan bandar yang mau menampung para petaruh untuk pilpres.
Anda berniat memasang taruhan untuk salah satu kandidat presiden?
Misalnya Anda bertaruh satu juta untuk calon A.
Bila dia menang maka Anda pun ikut menang.
Sebaliknya bila kalah, maka Anda akan kehilangan satu juta Anda.
Nilai kemenangan atau kekalahan adalah sebesar uang taruhan Anda.
Untuk memperkecil kemungkinan kalah adalah dengan cara memilih sebaik-baiknya, memperkirakan kandidat mana yang akan menang atau tidak ikut bertaruh dan cukup hanya jadi penonton saja.

Ya, itu secara teori berjudi bila Anda memasang/tidak memasang taruhan pada judi pilpres.
Kenyataannya, Anda memasang atau tidak, tetap saja Anda ikut berjudi, dan taruhannya tidak main-main,
masa depan Anda selama 5 tahun.
Ingat, masa depan Anda, lupakan orang lain atau negara bila Anda tidak peduli.
Siapa pun yang menjadi presiden, nasib Anda pribadi menjadi taruhannya, sebesar apa pun ketidakpedulian Anda pada republik ini.
Anda memilih calon yang tidak tepat, maka selama 5 tahun kedepan hidup Anda perlahan akan menuju "kehancuran".
Atau Anda tidak peduli, golput, tidak memilih, maka Anda membiarkan kemungkinan kemenangan calon presiden yang salah.

Suka atau tidak, Anda sebagai WNKRI, pada tanggal 9 Juli 2014 nanti harus ikut andil dalam perjudian besar.
Pertimbangkan baik-baik, pedulilah,
datang ke TPS dan coblos calon yang menurut Anda tepat.
Menang kalah dalam berjudi itu biasa,
tapi untuk perjudian kali ini, Anda dan negara ini harus menang...!!
Pilih dengan tepat...(LBP)

Salam anget




Share:

Malas Mandi, Cara Memulai Sesuatu...

Satu hal yang paling malas saya lakukan,
ini merupakan kebiasaan buruk,
saya malas mandi.

Iya, saya malas mandi.
Kadang saya berpikir, seandainya saya tidak perlu melakukannya,
maka waktu saya tidak "terbuang" percuma.
Buat saya yang penting wajah dan gigi selalu bersih.
Badan? Bisalah dirapel membersihkannya.

Benarkah saya malas dan tidak suka mandi?
Ternyata tidak sepenuhnya benar.
Saya malas untuk memulai melucuti baju dan mendekat ke air.
Tapi saat saya sudah melakukannya,
saya sangat menikmati mandi.
Bagaimana percikan air membelai lembut kulit saya tiap inchinya,
begitu menyegarkan.
Saya begitu menikmati ritual mandi....

Anda punya pengalaman serupa dengan versi yang berbeda?
Ingin suatu hasil, tapi malas mengawalinya?
Memulai sesuatu seringkali tidak menyenangkan,
tapi percayalah ketika semuanya sudah berjalan,
ketidakmenyenangkanan ini akan hilang.

Yang perlu Anda lakukan adalah memulainya,
sapukan goresan pertama Anda dan biarkan lukisan itu tercipta alami,
ucapkan kata sapaan dan biarkan pembicaraan menjadi hangat,
katakan perasaan Anda dan suatu hubungan baru akan terjadi,
ketikan keyboard Anda lalu ide Anda akan mengalir begitu saja.
sunggingkan senyum dan lihatlah betapa ramahnya semua orang....
Lakukan dan mulailah. (LBP)

Salam anget.

*Sampai tulisan ini dibuat, saya masih malas mandi. Semoga tulisan saya ini bisa menjadi otosugesti agar saya semakin rajin mandi 



Share:

Panduan Menentukan Capres

Buat yang ragu dan bingung utk menentukan capres siapa yang akan dipilih nantinya, ini ada kuis bagus.
Ada pertanyaan, ada jawaban,
setelah itu Anda akan diarahkan berdasarkan jawaban Anda..

#kampanyedamai
Foto: Buat yang ragu dan bingung utk menentukan capres siapa yang akan dipilih nantinya, ini ada kuis bagus. Ada pertanyaan, ada jawaban, setelah itu Anda akan diarahkan berdasarkan jawaban Anda..  #kampanyedamai
Share:

Ini Cara Tercepat Mendapatkan Pacar


Anda seorang pria, sedang ingin mendapatkan pasangan.Seperti seorang pemburu, Anda akan mengukur dan menilai calon "mangsa" Anda.
Ada satu wanita yang nampaknya tertarik dengan Anda,
tapi rupanya ini tidak menarik minat.
Di sisi lain ada wanita yang begitu menarik,
tapi nampaknya terlalu "tinggi" buat Anda.

Ini soal kecepatan.
Kebanyakan orang akan berlama-lama untuk PDKT sebelum menyatakan perasaannya.
Tidak salah memang, tapi ini menurut saya terlalu lambat.
Kalau terlalu hati-hati, Anda bisa terjebak pada area friendzone dengannya.

Ini soal percaya diri.
Pastikan tujuan Anda adalah untuk mencari pasangan, bukan sekedar teman.
Saat Anda melihat seseorang yang menarik, langsung dekati.
Yang paling penting adalah "tunjukan padanya bahwa Anda tertarik.."
Kebiasaan gagalnya orang karena tidak percaya diri, terlalu banyak basa basi yang menjadi basi, akibatnya target tidak menangkap maksud Anda.

Konsisten pada tujuan Anda mencari pasangan.
Tidak perlu malu atau takut ditolak.
Kunci dari perburuan ini adalah menunjukan padanya bahwa Anda tertarik.
Dan setelah itu amati responnya.
Bila dia tertarik juga, lanjutkan.
Bila dia cuek atau sekedar berbasa basi, hentikan PDKT Anda sebelum Anda mendapat penolakan secara verbal.
Ada pria type playboy dan pejuang cinta yang berusaha mendapatkan cintanya meskipun tahu tidak mendapat respon.
Kalau Anda bukan pejuang cinta, tak perlu buang-buang waktu.
Hentikan PDKT, lalu cari target baru.
Jangan berlama-lama dalam ketidakpastian. (LBP)

Salam anget.



Share:

Definition List

Unordered List

Support