Tarot versi Gilded

maka blog ini diberi judul tarot & art. The Gilded Tarot is a digitally drawn and visually sumptous Rider-Waite style tarot from the talented Ciro Marchetti. The 78 card deck is available from Llewellyn as well as in a handmade edition.

Rider-Waite Tarot

The Rider-Waite Tarot is a classic Tarot deck, perhaps the most well-known in the Western world. It is often called the first modern Tarot deck, as the cards drawn by Pamela Colman-Smith and commissioned by Waite were the first to use detailed pictures on the minor arcana cards

A Night Watch

Rembrandt van Rijn

Seni Meracik minuman keras

Para Bartender wanita sedang beradu keahlian meramu koktail

Di Lorong Ku Menatap

Yang ini jelas foto profil saya to

Saturday, March 26, 2016

Pulang

Hari pertama.
Bilur-bilur di sekujur tubuh itu telah mengering
dan meninggalkan bekas luka yang dalam.
Tubuh kuat itu terkulai lemas.
Muka buruknya makin tak elok.
Dalam kesunyian,
sendiri,
dingin,
dan hancur.

Hari kedua.
Bakteri pengurai dikalahkan regenerasi sel.
Semua bilur lenyap.
Hanya tertinggal luka di tangan, kaki dan lambung.
Waktunya akan tiba.
Saatnya segera pulang.

Hari ketiga.
"Bajuku telah siap, tubuhku telah pulih.
Ibu....aku ingin pulang.
Relakan aku, Ibu..."
Dan Yesus mengambil tubuhnya,
memakai jubahnya,
melipat kafannya,
menggulingkan batu makamnya,
mengunjungi orang orang terdekatnya,
lalu pulang.....

Pada-Mu kuminta,
berikanlah aku rejeki pada hari ini,
dan ampunilah kemiskinanku.
(LBP)

Selamat Paska
untuk yg merayakan.
Semoga hidup makin lebih baik.
Semoga beras mampu terbeli.
Semoga bbm tak melambung tinggi.
Semoga lauk pauk tak semahal harganya.

Salam anget

Share:

Friday, March 4, 2016

Polisi Akhirnya Berhasil Ungkap Pemilik Kulit Kabel Yang Bikin Ahok Ngamuk

Gulungan kabel di saluran air Patung Kuda. ©2016 merdeka.com/muhammad luthfi rahman
Gulungan kabel di saluran air Patung Kuda. ©2016








Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian memastikan bungkusan kabel dalam jumlah besar yang ditemukan di gorong-gorong Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, milik PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Itu didapati usai melakukan penelusuran dan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi.

“Sementara sudah ada yang diinterview oleh tim dari Polda Metro Jaya bersama Suku Dinas Tata Air, pemeriksaan baik dari pihak PLN dan Telkom. Kemudian penyidikan lapangan termasuk pemeriksaan barang bukti sedang kita periksa di labfor, tapi untuk kita bandingkan gulungan bungkus itu mirip dengan gulungan kabel milik PLN dan bukan telepon (Telkom),” kata Tito di Polda Metro Jaya, Jumat (4/3/16).

Tito mengungkapkan, penetapan kabel milik perusahaan pelat merah itu berdasarkan perbandingan. Menurutnya, kulit kabel itu diindikasi karena untuk mengantarkan listrik.
“Sedangkan untuk Telkom bentuk gulungannya berbeda. Telkom lebih besar, serta di dalam isinya adalah serabut-serabut kabel kecil yang jumlahnya ratusan,” ucapnya.

“Kemudian jadi kesimpulan kita sementara ini kemungkinan kabel dari listrik yaitu PLN. Nah, memang menurut keterangan PLN, kabel-kabel di bawah tanah memang ada yang kadang-kadang tidak digunakan dan membuat jaringan baru. Nah, jaringan lama ini tidak diangkat,” tambahnya.
Tak diangkatnya kabel lama, lanjut dia, karena biaya pengangkatannya lebih tinggi daripada harga ekonomis dari kabel bekas yang sudah bertahun-tahun. Sehingga ada kecenderungan didiamkan di sana.
“Dan yang ini menjadi potensi kenapa? Karena kabel itu masih memiliki nilai ekonomis yang di dalamnya ada tembaga dan timah,” jelasnya.

“Jadi saya jelaskan sementara ini dari hasil koordinasi kita dengan pihak PLN dan Telkom temuan di lokasi, temuan barang bukti, dan temuan kasus dan ada foto batangan lama yang di ambil dan bentuk yang sama bentuk kabel PLN dan kita duga kabel PLN yang tidak terpakai dan dicuri kelompok tertentu. Tembaganya di ambil bungkusannya ditinggal. Kita masih selidiki siapa yang curi itu,” terangnya.
sumber: merdeka.com
Share:

Thursday, March 3, 2016

Terungkap, Ini Motif Dibalik Munculnya Gerakan Jakarta Tanpa Ahok

Aksi Mimbar Rakyat, Jakarta Tanpa Ahok di Tugu Proklamasi, Jakarta. (Lilis Khalisotussurur)
Aksi Mimbar Rakyat, Jakarta Tanpa Ahok di Tugu Proklamasi, Jakarta. (Lilis Khalisotussurur)


Ketua Badan Relawan Jakarta (BRJ) Eqi Edysa mengungkapkan kekecewaannya terhadap sejumlah kebijakan dan kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

“Rumah susun mematikan perekonomian Kampung Pulo. Jadi Ahok Gubernurnya siapa? Bukan rumah warga Jakarta saja yang digusur, tapi tempat cari ekonominya juga digusur,” ujar Eqi dalam Aksi Mimbar Rakyat Jakarta Tanpa Ahok di depan Tugu Proklamasi, Jakarta, Selasa 17 November 2015.

Ia menambahkan kritiknya terhadap Ahok bukan karena etnis atau agamanya. Tapi lebih pada perilaku dan ucapannya. Misalnya dalam kepemimpinan Ahok, yang terlihat menurutnya bukan kewibawaan, kesopanan, dan etika kepemimpinan tapi malah sikap arogansi.

Lalu ia juga menilai dengan kepemimpinan Ahok muncul rasa pesimistis terhadap penyelesaian masalah yang terjadi di DKI Jakarta. Ia mencontohkan sikap Ahok saat menertibkan rumah rakyat untuk pembangunan tanpa ganti rugi di Kampung Pulo dan Rawajati. Penertiban rumah dilakukan dengan mengerahkan Satpol PP, polisi, bahkan tentara.

Permasalahan lain yang dihadapi warga Jakarta yaitu soal penerbitan reklamasi Teluk Jakarta oleh Ahok untuk PT Muara Wisesa Samudra. Reklamasi ini menurutnya berdampak pada kerusakan lingkungan dan ekosistem di Teluk Jakarta. Tak hanya itu, program itu juga mengakibatkan hilangnya budaya dan mata pencaharian rakyat Jakarta sebagai nelayan.

“Maka melalui mimbar rakyat ini kami menyatakan bahwa Basuki Purnama telah melanggar amanat konstitusi, melanggar HAM, membuat resah warga Jakarta, memiskin rakyat Jakarta dan lebih memihak pada pengusaha dalam menjalankan pembangunan. Sudah saatnya Jakarta tanpa Basuki,” ujar Eqi.
sumber: viva.co.id
Share:

Begini Konsep Kalijodo Baru ala Ahok pasti bikin Anda geleng-geleng!

Pemerintah di Provinsi DKI Jakarta sedang menyiapkan konsep "Site Plan" untuk Ruang Terbuka Hijau (RTH) untuk pengembangan wilayah eks lokalisasi Kalijodo di perbatasan Jakarta Utara dan Jakarta Barat.

Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, Ratna Dyah Kurniati mengatakan bahwa untuk konsep dari ruang sendiri telah disusun dengan sembilan konsep ruang yang nantinya bakal dibangun di Kalijodo.

"Disiapkan dari kebutuhan jogging track, sarana olahraga dan lokasi untuk berkumpul dan menikmati taman," ujar Ratna di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (29/2/2016).


Selanjutnya, hatree.net akan mengupas tentang 9 Konsep Ruang yang telah dipersiapkan untuk eks wilayah kalijodo ini. Seperti apa? Yuk simak!

9 KONSEP RUANG KALIJODO
Konsep Ruang Kalijodo
Konsep Ruang Kalijodo (PosKotaNews)

Terdapat sembilan konsep ruang yang bakal dibangun yaitu diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Entrance Gate

Konsep pertama tentu adalah Entrance Gate (Pintu Masuk) untuk dapat masuk ke dalam wilayah Ruang Terbuka Hijau ini nantinya.

2. Amphitheater

Amphitheater adalah sarana pertunjukan seni baik musik atau apapun, Kata Aphitheater menurut saya selalu identik dengan kebudayaan Roma masa lalu dengan adanya kolosieum. Di Bandung pun ada dengan ukuran yang lebih kecil berada disamping sungai.

3. Pedestrian Way

Bingung apa itu Pedestrian Way? Ini biasa dikenal sebagai "Jalur Pejalan Kaki" yang merupakan jalan yang dibutuhkan diwilayah perkotaan seperti Jakarta. Masyarakat butuh tempat untuk bisa berjalan kaki agar bisa lebih sehat.

4. Sitting Area

Kalau yang ini tentu sobat hatree.net tak susah dong untuk membayangkannya. Ya! Ini adalah dimana tempat para pengunjung taman RTH Kalijodo bisa duduk-duduk santai bersama teman atau keluarga.

5. Fountain Children Play Ground

Untuk konsep kelima ini adalah untuk tempat bermain anak-anak kecil. Di wilayah Ibu Kota Jakarta tentu sudah sangat jarang sekali tempat bermain untuk anak-anak. Oleh karenanya, sepertinya sangat penting diadakan tempat bermain anak ini.

6. Picnic Area

Buat Anda yang suka piknik, tentu area ini sangat bagus untuk Anda kunjungi. Di tempat ini, para pengunjung akan bisa piknik bersama keluarganya.

7. Futsal Area

Masyarakat sekitar Kalijodo yang suka berolahraga sepertinya akan sangat senang mendengar kabar ini. Ya! Kalijodo akan dibuatkan sebuah lapangan futsal untuk para warga bisa bermain bersama.

8. Skateboard Park

Kurang lebih sama seperti tempat bermain futsal, tempat bermain skateboard juga akan disediakan di Kalijodo ini. Jadi, warga sekitar bisa bermain skateboard di Kalijodo.

9. Forest Sclupture

Bukan hanya sekedar hutan saja, tapi berupa pohon-pohon atau tumbuhan-tumbuhan yang mempunyai makna tersendiri. Nanti akan ada informasi pada setiap pohon tentang apa jenisnya dan informasi lain mengenai pohon tersebut. Jadi seperti Hutan Edukasi gitu deh!

Fasilitas dan utilitas yang ada di lokasi tersebut juga bakal dilengkapi dengan tempat sampah dan lampu di jalur pedestrian (pejalan kaki). Diharapkan dengan begitu warga bisa menggunakan lokasi tersebut dengan aman dan nyaman.

"Dengan penataan konsep ruang dan konsep fasilitas dan utilitas diharapkan lokasi bisa optimal manfaatnya," imbuh dia.

PENANAMAN POHON KHAS BETAWI

Nanti juga ada rencana untuk melakukan penanaman pohon yang cocok dengan geografis di Kalijodo. Tentunya untuk tanaman yang tak merusak konstruksi di tanah padat.

Pihaknya bakal mengutamakan tanaman lokal. Tanamannya berasal dari jenis vegetasi ruang terbuka hijau sepadan sungai dan vegetasi ornamental.

"Dan tanaman langka yang merupakan tanaman khas betawi," lanjutnya.

Beberapa tanaman yang akan ditanam adalah seperti flamboyan, kecrutan, nyamplung, matoa, bintaro. Untuk vegetasi ornamental beberapa diantaranya adalah seperti kamboja, pohon sosis, tembusu, ketapang kencana, mindi dan pulai.

"Tanaman langka khas Betawi, yakni jambu bol, maja, matoa, rukem, dan sawo manila. Disebar ke sejumlah titik yang akan dibangun," imbuhnya. (TribunNews)

AHOK INGIN ADA TEMPAT IBADAH DI KALIJODO
 
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama menyatakan bahwa rancangan Kalijodo usai diratakan dengan tanah bakal kurang lebih mirip dengan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA).

Di atas lahan dengan luas sekitar 4 hektare itu, selain fasilitas keluarga dan olahraga, pemerintah daerah bakal menyediakan tempat ibadah juga.

Bahkan, nanti juga akan disediakan tempat yang ramah untuk penyandang disabilitas seperti jalan dengan Guide Block untuk menuntun para tunanetra.

"Termasuk juga toilet yang dirancang agar kursi roda bisa masuk," ucap Ahok di halaman kantor Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Utara, Selasa, 1 Maret 2016.

Ahok mengatakan bahwa rancangan Kalijodo sudah selesai dan dapat langsung dikerjakan secepatnya. Menurut rencana, dalam satu bulan ke depan, Pemda telah merapikan seluruh lahan yang ada di Kalijodo.


Selanjutnya tinggal proses pengerjaannya yang diperkirakan selesai dalam waktu lima bulan.

"Paling lama enam bulanlah sudah keliatan tamannya," tuturnya.

Ahok menyatakan tidak masalah jika lahan seluas 4 hektare tersebut dijadikan ruang terbuka hijau. "Mau bikin lapangan bola lebih baik dong. RPTRA raksasa kan boleh," ucapnya. (Tempo)

Semoga pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kalijodo ini dapat berjalan dengan lancar. Amin. (tcp)

Share:

PDIP Tantang Ahok lewat 4 Cagub Andalan ini, Siapa saja mereka?

Djarot Saiful Hidayat, Tri Rismaharini, Boy Sadikin, dan Ganjar Pranowo masuk dalam daftar bakal calon gubernur DKI Jakarta. PDI Perjuangan akan menggodok empat nama itu pada April.

Keempat nama tersebut merupakan kader PDI Perjuangan. Djarot saat ini menjabat Wakil Gubernur DKI Jakarta, Risma adalah Wali Kota Surabaya, Boy duduk sebagai anggota DPRD DKI, dan Ganjar Gubernur Jawa Tengah 2013-2017.

"Semua (nama) akan digodok. Sekarang kami sedang melihat, rapat kerja dulu. Nanti dari situ akan terlihat," kata Sekretaris DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi dikutip hatree.net di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih Raya, Jakarta Pusat, Rabu (2/3/2016).



Prasetyo mengatakan, PDI Perjuangan juga akan membuka ruang untuk mengusung calon gubernur dari luar kandang banteng. Artinya, Basuki Tjahaja Purnama tetap berpeluang mendapat dukungan dari PDI Perjuangan.

Menurut pria yang saat ini menjabat Ketua DPRD DKI Jakarta itu, PDI Perjuangan belum membicarakan sosok dari luar PDI Perjuangan yang akan diusung menjadi calon gubernur. "Kami beresin internal dulu," kata Prasetyo.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan Risma tak bersedia ikut Pilkada DKI pada 2017. Menurut Hasto, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri sudah menawarkan peluang itu ke Risma.

Namun, perempuan kelahiran Kediri 20 November 1961 itu mengaku ingin merealisasikan janji kampanye kepada masyarakat Surabaya terlebih dahulu.

Partai politik mulai sibuk menjaring bakal calon gubernur. Partai Gerindra sudah menjaring bakal calon gubernur sebulan terakhir.

Nama-nama yang dilirik Gerindra seperti Sandiaga Uno, Boy Sadikin, Sanusi, Ahmad Muzani, Biem Benyamin, Sjafrie Sjamsoeddin, dan Saefullah. Ridwan Kamil juga sempat diincar Gerindra, namun sudah memastikan tidak ikut Pilkada DKI 2017.

Partai NasDem sudah lebih tegas dibandingkan dua partai itu. Partai yang dipimpin Surya Paloh ini tegas menyatakan mendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai bakal calon gubernur. NasDem juga mengajak partai lain mendukung Ahok tanpa syarat. (MetroTVNews)

Share:

Definition List

Unordered List

Support