Tuesday, June 19, 2018

Tuhan Bingung?

Tuhan bingung?

Tim sana berdoa khusyuk, sekian puluh orang,
ditambah sekian juta warga negaranya.
Tim satunya lagi berdzikir,
sekian puluh orang juga ditambah sekian juta pendukungnya.
Semuanya ingin menang,
semuanya ingin jadi juara.

Tuhan ada banyak.
Para Tuhan ini saling bersaing,
berkelahi, beradu kekuatan,
demi mengabulkan doa-doa penganutnya yang sangat bersungguh-sungguh.
Maka tim yang menang adalah yang Tuhannya paling kuat,
yang agamanya paling benar.
Yang kalah berarti Tuhan dan agama lainnya palsu.
Oke, 
mari kita memeluk agama yang benar yang Tuhannya kuat dan bisa mengalahkan Tuhan lain.

Tuhan hanya ada satu.
Tuhan yang Maha Eka ini akan melihat dan menimbang, 
umat mana yang layak dikabulkan doanya.
Lalu ini akhirnya menjadi adu doa, adu cari muka ke Tuhan.
Yang lebih ekstrim lagi, HANYA AGAMA YANG PALING BENAR saja yang doanya dikabulkan.
Agama palsu lainnya, tidak akan dikabulkan.
Oke, 
mari kita memeluk agama yang umatnya menang piala dunia,
menang pilkada/pilpres,
menang kompetisi, dan yang paling sukses,
karena keberhasilan mereka disebabkan memeluk AGAMA BENAR,
agama lainnya palsu dan kitab sucinya DIUBAH.

Tuhan tidak ada.
Tidak ada itu Tuhan, tidak perlu itu doa.
Semuanya bekerja berdasarkan hukum alam.
Ada sebab akibat.
Ada hukum tabur tuai.
Sangat adil.
Tim yang berlatih paling keras dengan pelatih yang hebat, maka tim tersebut yang akan menang.
Oke,
mari kita buang agama di tong sampah,
karena sama sekali tidak berguna, 
fiksi, mitos,
dan pembodohan.

Tuhan hanya penonton.
Tim A menggolkan bola, Tuhan tepuk tangan.
Tim B membalas gol pun, Tuhan tepuk tangan.
Seberapa khusyuk doamu,
Tuhan hanya mendengar dan menonton.
Tuhan tidak ikut campur tangan dalam kehidupan.
Manusia punya kehendak bebas,
manusia bebas memilih dan melakukan apa pun dengan segala konsekuensinya sesuai dengan hukum alam.
Tuhan hanya menyediakan dan menyelenggarakan.
Oke,
mari lakukan hal yang terbaik,
bekerja baik,
hidup baik,
tidak menyakiti orang lain dan diri sendiri,
karena Tuhanmu hanya melihat proses lalu mengapresiasi hasil
tanpa bertanya apa TIM mu, apa agamamu,
apa yang aku sembah.

Orang yang katanya bijak berkata,
hidup itu cuma sebentar, yang penting adalah akhirat.
Oke, 
silakan berangkat ke surga lebih dulu dan sesegera mungkin.

**
Seorang ibu-ibu tetangga saya pompa airnya mati, lalu meminta air ke rumah saya.
Bebas, Bu. Silakan ambil air secukupnya, tidak usah sungkan, kata saya ke Ibu tersebut.

"Aduuuh...terima kasih, Mas. Semoga semua kebaikannya dibalas, mendapat pahala dan surga dari Allah." kata Ibu tersebut.

Ibu yang baik, saya memberikan air untukmu hanya karena saya mau, agar Ibu bisa mandi dan memasak untuk keluarga. 
Hanya itu.
Saya tidak mencari pahala.
Saya tidak butuh surga.
Saya tidak mengharap balasan.
Kalau pun Tuhan ada, biarkan Beliau menonton saja.
Surga dan neraka BUKAN URUSAN saya.
Saya hanya berusaha berlaku sebaik mungkin,
agar damai bersama saya dan orang di sekitar dalam hidup.
Sisanya, itu urusan Tuhan atau alam semesta yang memberlakukan hukumnya.

Salam anget



Share:

0 comments:

Post a Comment

Definition List

Unordered List

Support