Aku pernah meminta anak lelakiku MURTAD.
Suatu malam, habis shalat isya,
tiba-tiba dia memeluk dan menciumku.
Usianya hampir 20 tahun waktu itu. Lalu matanya mulai berkaca kaca...
Dalam hening yang sangat dia terbata mengakui dirinya GAY.
Lalu spontan kuambil Qur'an, kutunjukkan sebuah ayat mengenai Cabul...
Dia tak berekspresi apapun.
Datar saja.
Tapi dia menolak meninggalkan agamanya.
Lalu aku berkata,
"Bagaimana bisa kamu mengaku Islam tapi mengingkari Qur'an?
Menganiaya diri dan melakukan perbuatan cabul, berzina sesukamu lalu minta ampun?!"
Oleh : Vierta Umary
Salam anget
0 comments:
Post a Comment