Wednesday, February 14, 2018

MISTERI DUKUH KLUNGSU

Ada dua orang tukang yang tadinya berhubungan baik,
Si Tukang Kayu dan Si Tukang Jagal Ternak.
Si Tukang Jagal penghasilannya lumayan dan sedang berpikir untuk mengembangkan usaha baru di kampungnya, Dukuh Klungsu, yaitu membangun penginapan sederhana.
Lalu diajaklah Si Tukang Kayu untuk membantu usahanya. 

Dengan adanya sinergi dengan Si Tukang Kayu, usaha bersama mereka maju pesat. Sangat menguntungkan keduanya.
Banyak orang dari kampung sebelah berdatangan untuk menginap dan menikmati keindahan alam sekitar,
banyak pula yang ikut berinvestasi di usaha tersebut.

Lalu tibalah saat pemilihan lurah. Si Tukang Jagal  mencalonkan diri.
Yang kurang ajar adalah Si Tukang Kayu tidak tahu diri, ikut juga dalam pencalonan.
Hal ini tidak disukai oleh Si Tukang Jagal. "Siapalah Tukang Kayu ini, aku yang mengajaknya ke dukuh ini, aku yang mengajarinya berbisnis, tapi sekarang malah ikut-ikutan nyalon lurah."
Bisa ditebak kemudian, hubungan baik mereka merenggang.

Ternyata, Si Tukang Kayu kurang ajar ini menang jadi lurah. Warga dukuh banyak yang memiliih dan bersimpati padanya. Semakin bencilah Si Tukang Jagal padanya.
Sebagai Tukang Jagal yang terhormat, dia tidak menampilkan kebenciannya.
Tetapi dia membiarkan kambing-kambing peliharaannya untuk memakani kebun dan sawah  Si Tukang Kayu. Akibatnya panen hasil kebun yang harusnya melimpah, jadi tidak maksimal.

Pada suatu hari, Si Tukang Kayu berusaha memperbaiki hubungan baik. Berkunjunglah ia ke rumah Si Tukan Jagal untuk silaturahmi.
Kedatangannya disambut sangat baik, bahkan Si Tukan Jagal mengajak Si Tukang Kayu untuk makan bersama keluarganya.

"Tidak ada lagi kebencianku padamu, hai sahabatku Tukang Kayu. Sejak saat ini kita berteman dan aku akan mendukungmu secara tulus menjadi lurah."
Kata si tukang jagal pada tukang kayu.

Benarkah? Tuluskah tukang jagal tersebut?
Anjing-anjingnya masih dibiarkan menggonggongi si tukang kayu tanpa pernah dihardiknya.
Kambing-kambingnya tetap memakani tanaman di kebun si Tukang Kayu.
Penginapan usaha mereka bahkan sering diberaki kuda-kuda peliharaan tukan jagal.
Anak-anak tukang jagal tetap merasa sebagai pemilik dukuh dan menganggap anak tukang kayu tidak layak untuk tinggal di situ.
Semuanya terjadi dan dibiarkan saja oleh si tukang jagal.

****
Dari dahulu Dukuh Klungsu ini selalu damai walaupun  mengadakan pemilihan lurah atau pemilihan carik.
Tapi keadaan berubah sejak pemilihan lurah antara Si Tukang Kayu dan Si Tukang Jagal.
Sejak itu, masyarakat dukuh terpecah dua kubu terus menerus walaupun sudah lewat berapa tahun.

Begitu pula saat pemilihan carik yang melibatkan "orangnya Si Tukang Kayu" lawan "orangnya Si Tukang Jagal", warga dukuh makin terpecah.
Bahkan muncul isu-isu yang dihembuskan bahwa warga kampung lain yang orangnya sipit-sipit itu, mau datang dan menguasai dukuh Klungsu.
Ada pula kabar lain, bahwa si Tukang Kayu itu turunan begal dan rampok yang dulu pernah dihancurkan warga dukuh.

Beda pendapat itu biasa. Tapi bila perbedaan pendapat itu terus dipelihara dan dipanaskan, apalagi ditambah bumbu agama, hasilnya sangat merusak.

Dengan logika Anda, 
pertanyaannya, pihak mana yang paling diuntungkan dengan perpecahan dan pemeliharaan fansboynya?
Pihak mana yang paling berkepentingan agar masyarakat tetep terpecah?

Jadi bila Anda bisa berpikir jernih, Anda bisa memecahkan misteri ini,
mungkin akan tahu, 
mungkin,
siapa biang keladi semua masalah ini?
Siapa biang keladi perpecahan ini?
Siapa dalang dari perseteruan warga Dukuh Klungsu?


Salam Dukuh Klungsu.

Share:

0 comments:

Post a Comment

Definition List

Unordered List

Support