Friday, August 15, 2014

Inilah Caranya Bersikap Obyektif

Benar dan salah,
baik atau buruk,
bergantung pada subyektivitas seseorang.
Saat Anda tidak suka pada orang lain, maka apa pun yang dilakukannya akan tampak buruk di mata Anda.
Sebaliknya, saat simpati muncul, maka mata akan tertutup pada kekurangannya.

Maka sering Anda temukan kasus cinta buta, seseorang yang dibutakan mata hatinya karena terlalu mencintai sang kekasih.
Atau fanatisme idola, terlalu mengagumi seseorang dengan sangat sehingga ketika tokoh idolanya berlaku konyol, pendukungnya tetap mati-matian membela.

Tambah miris lagi bila Anda temui kasus benci berlebihan.
Ini selain merugikan diri sendiri, juga orang lain yang jadi sasaran kebencian.
Pasti pernah Anda temui kasus seperti misalnya seseorang yang begitu benci pada orang lain dan ketika ditanya alasannya,
jawabannya pun dicari-cari.
Atau ketidaksukaan pada seorang publik figur, sehingga tidak bisa melihat dengan hati hal-hal baik yang telah dilakukan sang figur tersebut.
Beberapa orang mampu menilai secara obyektif, selebihnya tidak.

Untuk dapat menilai secara obyektif, gunakanlah indikator norma universal,
norma yang diterima mayoritas orang,
ya, karena memang kebenaran itu selalu berpihak pada suara terbanyak di suatu kelompok masyarakat.

Obyektivitas hanya bisa Anda dapatkan bila Anda sudah bisa melepaskan diri dari keterlekatan pada seseorang dan tidak menggunakan diri sendiri sebagai pembanding atas apa yang dilakukan orang lain.
(LBP)

Salam anget


Share:

0 comments:

Post a Comment

Definition List

Unordered List

Support