Thursday, August 29, 2013

Analogi tentang tuhan, sebuah lelucon yang menggelikan

Pernahkah anda mendengar kalimat berikut ini, “apakah anda bisa melihat angin?” atau “dimanakah rasa sakit itu?” Kalimat-kalimat tersebut biasanya dilontarkan oleh orang-orang yang bertuhan terhadap kaum atheis. Analogi tentang tuhan tersebut dianggap sebagai senjata maut untuk mempengaruhi seseorang untuk menjadi bertuhan. Tapi efektifkah analogi ketuhanan tersebut?

Analogi ketuhanan
Tukang cukur, salah satu analogi tentang tuhan yang cukup populer

Analogi tentang tuhan diatas hanyalah sebagian kecil contoh. Masih banyak variasi analogi ketuhanan lainnya yang digunakan untuk menunjukkan bahwa tuhan itu ada. Tujuannya sich baik, untuk mengajak orang-orang atheis agar percaya pada tuhan. Namun, bagi saya analogi tersebut justru menjadi sebuah lelucon yang bisa membuat perut saya sakit karena tak kuat menahan tawa. Emang kenapa?

Oke, coba kita analisis beberapa analogi tersebut. Saya kasih contoh tentang analogi tuhan dengan angin. Angin tidak terlihat, tapi bisa dirasakan, sama dengan tuhan. Itu adalah kalimat yang sering terlontar dari para sales agama. Yup, memang benar, tidak bisa dipungkiri, angin bisa dirasakan dan tidak terlihat. Namun, hal tersebut tidak bisa dijadikan bukti tuhan itu ada. Kenapa demikian? Angin adalah udara yang bergerak, bahkan kita bisa menciptakan angin dengan cara menghirup udara lalu menghembuskannya. Lalu, apakah berarti tuhan bisa diciptakan juga? Atau, saya bisa memprediksi kemana arah angin tersebut bertiup, caranya dengan menggunakan selembar kain, kita tinggal lihat kearah mana kain tersebut melambai. Apakah berarti tuhan anda juga bisa diprediksi. Maka secara nalar, analogi tentang tuhan dengan angin sebagai subyeknya telah gagal.

Analogi ketuhanan kedua yang juga sering digunakan untuk menunjukkan kalau tuhan itu ada adalah rasa sakit. Rasa sakit itu ada, tapi tidak terlihat, sama dengan tuhan. Sekali lagi saya jawab iya, rasa sakit itu tidak terlihat, tapi apakah itu membuktikan keberadaan tuhan? Ohw, tentu tidak! Rasa sakit adalah rasa yang tidak mengenakkan yang dialami seseorang yang diakibatkan oleh sesuatu. Rasa sakit muncul karena ada penyebabnya, bisa secara fisik maupun non fisik. Sakit secara fisik bisa disebabkan karena terjatuh, dipukul orang, penyakit, dll. Sakit non fisik atau biasa disebut dengan sakit hati, bisa terjadi saat anda ditolak cintanya (seperti yang sering saya alami, hehehehehe), dicaci maki, dimarahi, dihina, dll. Jika anda menganalogikan tuhan dengan rasa sakit, lalu apa berarti tuhan butuh penyebab untuk eksistensinya? Maka analogi tentang tuhan dengan rasa sakit juga gagal.

Kegagalan analogi tentang tuhan diatas seharusnya membuat para sales agama sadar. Analogi merupakan proses dari sebuah logika, sedangkan theis sering bilang kalau tuhan itu tidak bisa dilogikakan. Jadi terasa lucu jika anda berusaha meyakinkan orang-orang yang tidak percaya tuhan dengan logika tentang sesuatu yang absurd. So, masih mau membuat analogi baru? Be my guest, tapi jangan salahkan para free thinker jika anda dianggap pelawak stand up comedy yang gagal, hehehehehe. Semoga semua makhluk berbahagia!
Sumber : http://guetauyanglomau.blogspot.com/2013/08/analogi-tentang-tuhan-sebuah-lelucon.html
Share:

0 comments:

Post a Comment

Definition List

Unordered List

Support