Kemarin saya berjalan-jalan ke neraka, ternyata tidak ada sinyal HP di sana.
Sinyal radio pun kosong.
Hari ini saya main ke surga, ternyata idem, no signal.
Makanya saya buru-buru pulang.
Takutnya kalau ada orang yang coba menelpon saya tidak bisa karena HP saya no signal.
Pantas saja orang mati yang yang masuk surga/neraka tidak ada yang mengabari tentang bagaimana rasanya di sini.
Kalau begitu orang tidak tahu dong keadaan surga dan neraka.
Darimana cari tahunya?
Satu-satunya jalan ya dari dogma agama.
Dengan segala iming-iming dan ancamannya.
Kalau hidupnya baik, maka dikasih iming-iming masuk surga.
Kalau sebaliknya, maka diancam akan dimasukan ke neraka yang menyakitkan.
Padahal kemarin dan tadi saat saya main ke surga & neraka, kondisi kedua tempat itu sama saja. Tak ada bedanya.
Kok bisa ke sana?
Surga dan neraka adalah ruang dalam tataran ide yang imanens.
Maka logikanya, secara khayal, saya bisa kapan saja main ke sana to?
Habis main dari sana, saya bawa oleh-oleh buat Anda :
"Jangan Anda berbuat baik karena iming-iming hadiah surga. Dan jangan Anda takut berbuat jahat hanya gara-gara diancam masuk neraka!!!"
Berbuatlah baik, karena Anda ingin berbuat baik.
Janganlah Anda jahat, karena Anda terlalu baik untuk berbuat jahat....
(LBP)
PS : Saya jadi inget lagunya Ahmad Dhani, "Bila surga dan neraka tak pernah ada......."
Salam Anget
0 comments:
Post a Comment