Pernah melihat orang yang jadi perbincangan, bahan gosip, dikucilkan, diekskomunikasi, dijauhi bahkan dimusuhi?
Atau Anda sendiri malahan salah satu dari pelakunya?
Coba bayangkan kalau Anda yang jadi obyek gosipnya. Pasti tidak enak.
Aha.....pasti Anda mengira kalau saya akan menyarankan utk jangan bergosip atau mengucilkan orang.
Salah!!!!
Anda mau bergosip, mengucilkan orang lain, dll, terserah! Itu pilihan Anda dengan segala tanggung jawabnya.
Orang atau kelompok yang menjadi bahan gosip, dikucilkan, dijauhi, menjadi obyek penderita, adalah minoritas.
Sedangkan pihak lain yang lebih kuat, lebih banyak jumlahnya, menjadi subyek, adalah mayoritas.
Menjadi minoritas itu sama sekali tidak menyenangkan.
Jangan artikan minoritas secara "bodoh" bahwa suku, agama, ras, pendirian Anda berbeda dengan kelompok yang mayor.
Anda minor bukan karena Anda "berbeda" dengan mayoritas.
Minoritas disini berarti bahwa Anda (atau kelompok) telah membedakan, mengucilkan dan mengeksklusifkan diri dari komunitas mayor.
Anda terjebak pada sikap egosentris.
Hancurkan tembok ekslusif yang telah Anda buat sendiri.
Jadilah air yang selalu berubah bentuk menyesuaikan wadahnya.
Akomodir dan sosialisasikan diri Anda dengan mayoritas.
Apapun suku, agama, ras, dan pendirian Anda,
jangan pernah mau menjadi minoritas!!!
Jadilah mayoritas dan subyek atas diri Anda.
Sehingga Anda tidak akan menjadi bahan gosip, bulan-bulanan dan dikucilkan orang.
(LBP)
Salam Anget
0 comments:
Post a Comment