Sunday, March 13, 2011

Ibadah Yang Mengganggu Kepentingan Umum

Sabtu malam, 12 Maret 2011, saya ada keperluan menuju Bandung bersama kawan saya. Kami berangkat dari Tebet.
Perjalanan kami terhambat karena banyak ruas jalan di beberapa tempat dugunakan untuk Tabligh Akbar.
Saya berusaha untuk sabar dan bijak, menekan rasa kesal saya.

Ternyata di waktu yang sama, teman saya mengalami kejadian serupa.
Istrinya mengalami pendarahan dan dengan sangat menyesal mengalami keguguran karena terlambat mendapat penanganan dokter.
Kok bisa?

Jalan Ampera Raya di tutup digunakan untuk Tabligh Akbar, sehingga dia tidak bisa menjangkau RS KMC tempat istrinya biasa kontrol kehamilan. Ketika teman saya berniat menerobos, mereka dengan santainya bilang dengan muka sinis," Coba saja terobos.."
Karena tidak mau ribut, teman saya memutuskan untuk menuju RS Bintaro yang merupakan salah satu rumah sakit tempat dokter kandungan istrinya kontrol.
Dalam keadaan mendesak pun, jamaah Tabligh itu tidak mengijinkan teman saya melintas.

Mana yang lebih penting, ibadah yang mengacu pada tindakan lahiriah artificial atau ibadah pada pengamalan kehidupan sosial sehari-hari?
Dua-duanya penting dan dua-duanya harus mendapat porsi yang seimbang. Dan dilaksanakan dalam upaya kemanusiaan sebagai prioritas.

Satu hal yang terlupakan oleh banyak orang :
"Peraturan dibuat untuk kepentingan manusia dan bukan manusia ada untuk peraturan.
Agama ada untuk menselaraskan kehidupan manusia dan bukan manusia ada untuk agama"

Begitu Mahakuasanya Allah sehingga kita berlindung dan mohon pembelaan-Nya.
Dan bukannya kita (yang lemah dan tak berarti ini) yang membela dan melindungi-Nya.
(LBP)

Kekecewaan saya dari hati yang dalam Semoga Allah mengampuni orang-orang yang bersalah dan membawanya ke jalan yang benar.

Salam Anget
Share:

0 comments:

Post a Comment

Definition List

Unordered List

Support