Wednesday, October 5, 2016

Mereka Yang Gagal Untuk Menjadi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Tiga pasangan cagub dki sudah ditetapkan.
Memilih yg baik VS buruk itu mudah.
Rumusnya :
Jika sama-sama baik, cari yg berani.
Jika sama- berani, pilih yang berpengalaman.

Di balik majunya tiga pasang calon tersebut, ada sejumlah nama yang gagal mewujudkan keinginannya untuk maju menjadi calon gubernur atau calon wakil gubernur pada Pilkada DKI 2017.
Apa kabar mereka yang waktu itu getol "memamerkan" diri??

1. Adhyaksa Dault
Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga. Rencana Adhyaksa untuk maju pada Pilkada DKI sudah muncul sejak September 2015, tepatnya dalam acara bertajuk "Sinergi Tokoh, Sinergi Umat Mendaulat Adhyaksa Dault sebagai Calon Gubernur DKI Jakarta 2017-2022", di Hotel Kartika Chandra, Jakarta.
AD sangat rajin mengkritik cara memimpin Ahok yang disebutnya tidak populis.

2. Yusril Ihza Mahendra.
Pakar hukum tata negara.
Rencana Yusril untuk maju pada Pilkada DKI muncul sejak awal 2016, tepatnya seusai kakaknya, Yuslih Ihza Mahendra, mampu mengalahkan Bupati Petahana Belitung Timur yang juga adik Ahok, Basuri Tjahaja Purnama, dalam Pilkada Belitung Timur 2015.
Rajin sekali mengkampanyekan dirinya, bahkan sampai turun ke jalan dengan baju Micky Mouse nya yang menjadi viral.
Lalu bagaimana dia berusaha mengambil hati masyarakat tergusur dengan memasang badan untuk menjadi kuasa hukum mereka.

3. Abraham "Lulung" Lunggana
Wakil Ketua DPRD DKI.
Untuk merealisasikan keinginannya, Lulung sempat membentuk kelompok relawan yang diberi nama "Suka Haji Lulung", sekitar Maret 2016.
Menurut Lulung, ide pembentukan relawan ini berasal dari warga. Nama "Suka Haji Lulung" dipilih bukannya tanpa maksud. Ada makna yang tersimpan di balik nama itu. Lulung mengatakan bahwa nama kelompok relawannya itu merupakan sebuah singkatan dari 'Suara Kami Haji Lulung'.
Lalu pada kemana "warga" yang katanya "suka sama Haji Lulung"??

4. Hasnaeni Moein yang dikenal dengan nama "Wanita Emas"
Salah satu kader Partai Demokrat.
Ia mulai menyosialisasikan diri sejak beberapa bulan silam, salah satunya dengan cara membagi-bagikan stiker kampanyenya ke warga dan menjanjikan hadiah umrah.
Stikernya ditempel di rumah warga agar bisa diundi dengan berbagai macam hadiah, seperti setrika, sepeda motor, kompor, kulkas.
Ditambah ikut nangis dan "menderita" bersama warga yg kena gusuran.

5. Sjafrie Sjamsoeddin,
mantan Pangdam Jaya.
Sjafrie sempat masuk dalam daftar cagub hasil penjaringan yang dilakukan Partai Gerindra.

Plus bonus penggembira :
Wartawan senior Teguh Santosa,
pakar tata kota Marco Kusumawidjaja,
kader PKS Muhammad Idris,
Ahmad Dhani,
Rizal Ramli,
dosen bernama Ahmad Taufik,
pengamat ekonomi Ichsanuddin Noorsy.

Tambahan tidak penting :
Bakal cagub hasil konvensi Gubernur Muslim oleh FPI dan Muzakarah Alim Ulama, Habaib.
Entah apa hasilnya.
Apakah mereka gagal mencalonkan diri?
Bukan gagal, lebih tepatnya kurang "disukai" partai politik.
Kalau partai politik saja kurang "suka", apalagi rakyat DKI.

Share:

0 comments:

Post a Comment

Definition List

Unordered List

Support