Thursday, March 1, 2012

Siapa Pembawa Sial?

"Ada  kepercayaan bahwa sesuatu atau seseorang itu membawa sial. Sebenarnya pernyataan tersebut benar atau tidak?"

Saya pernah mempunyai klien wanita berumur tiga puluhan,
single, belum menikah, dan tidak punya pacar.
Dia datang kepada saya dengan kegundahan dan keluhan
bahwa kondisinya yang jauh jodoh ini akibat sial dilangkahi menikah oleh adik-adiknya.
Maksud kedatangannya menemui saya adalah meminta bantuan untuk menghilangkan sialnya.
Saya tegaskan padanya, saya bukan dukun atau paranormal. Tapi saya akan mencoba membantunya.

Setelah setengah jam kami berbincang, sharing,
saya suruh dia untuk duduk tenang dan mulailah saya melakukan "ritual".
Sederhana, saya hanya mengarahkan telapak tangan ke arahnya beberapa menit dan berdoa.
Lalu selesai.
Pulanglah dia dengan bekal-bekal saran dari saya.

Beberapa bulan kemudian, saya mendapat telepon darinya bahwa dia akan segera melangsungkan pernikahan.
Berpuluh-puluh kali ucapan terima kasih terucap dari mulutnya.
Saya tersenyum, senang bisa membantu orang.

Apakah saya seorang paranormal? Tentu saja bukan.
Apakah saya punya kekuatan membuang sial? Tidak.
Apakah saya telah membersihkan Sial si wanita?
Yang saya lakukan saat itu tidak lebih dari sekedar memberikan sugesti dan motivasi agar lebih optimis dalam menghadapi hidup.
Lalu kemana hilangnya si Sial tersebut? Tidak hilang kemana-mana, sial itu tidak pernah ada.

Sial atau tidak itu tergantung dari sudut pandang mana Anda melihat.
Sial itu datangnya dari pikiran, ada bila Anda menciptakannya.
Saat Anda memandang hidup itu indah dan selalu bersyukur, maka tidak ada kata sial.
Yang ada hanyalah keberuntungan, meski itu pahit sekalipun. (LBP)

Salam anget.






Share:

0 comments:

Post a Comment

Definition List

Unordered List

Support