Saya Pintar Lho, Saya Tahu Banyak Hal....

Banyak orang bilang saya pintar.
Sungguh, bukan sombong, tapi banyak orang bilang saya pintar.
Saya tahu banyak hal.
Berbagai sejarah dunia, saya tahu.
Rumus-rumus matematika rumit saya pahami.
Persenyawaan kimia bisa saya terangkan.
Tehnik melukis dan madzhabnya bisa saya jelaskan.
Saya cukup pandai berakting teater.
Banyak alat musik saya kuasai, kecuali beberapa alat perkusi.
Berbagai bahasa dunia saya mengerti.
Pengetahuan agama dan filsafat saya paham.
Tehnik public speaking dan dinamika kelompok  saya kuasai.

Hebatnya semua itu saya dapat HANYA dari bangku sekolah, SD sampai SMA.
Itu karena saya, dulu, bersekolah di sekolah yang BENAR dan BAGUS,
dan saya, dulu, juga belajar dengan BENAR tanpa menyia-nyiakan waktu.
Hanya di bangku kuliah saja saya merasa "tidak dapat apa-apa".

Tapi ada pertanyaan orang yang cukup mengusik saya,
"Kamu pintar sekali, tapi kok tidak sukses?"

Sukses itu relatif, dan indikator sukses yang orang tanyakan itu adalah sukses  dengan tingkat kekayaan dan kepopuleran tertentu.

Iya, saya pandai bermain alat musik, tapi tak semahir Vanessa Mae memainkan biolanya.
Iya, saya bisa berakting, tapi tak sekawakan Dedy Mizwar.
Benar, saya mengerti banyak bahasa asing, namun tak selancar kawan saya yang hanya mengerti bahasa Inggris tapi mampu berbicara seperti bahasa ibunya.
Benar, saya hapal rumus matematika rumit, tapi tak semahir teman saya sehingga LIPI pun berani membelinya dengan gaji tinggi.
Iya, saya tahu tehnik public speaking dan motivasi, tapi tak sepandai Mario Teguh yang berhasil menjadi motivator terkenal.
Betul, saya banyak tahu berbagai pengetahuan, tapi tak satu pun yang saya kuasai dengan benar.

Banyak tahu itu bagus.
Tapi mengusai satu bidang ilmu dengan benar, konsisten dan berdedikasi, jauh lebih berarti
daripada tahu banyak hal tapi tidak mendalaminya.
Pilih satu bidang.
Fokus dan kuasai dengan benar,
maka Anda akan memperoleh banyak manfaat darinya.
(LBP)

Salam Anget.