Jadi orang susah itu tidak enak.
Apalagi kalau tidak punya uang.
Berteman dengan orang susah pun tidak enak.
Coba unjuk jari, siapa yang mau berteman dengan orang susah?
"Saya selalu memperhatikan teman-teman saya yang kesusahan lho.."
Aah...Anda memperhatikan mereka karena ingin berteman atau karena kasihan?
"Hmm...saya selalu mengajak bicara teman miskin saya..."
Anda perhatian dengannya atau Anda butuh lawan bicara, sehingga Anda bisa memamerkan kelebihan Anda dan bercerita tentang kisah sukses Anda?
Orang "kaya" kadang suka berbicara dengan orang "miskin" karena teman-temannya yang "kaya" tidak mau mendengarnya.
Ada gula ada semut.
Saat Anda banyak uang, mudah sekali mendapatkan "teman".
Orang-orang yang lebih susah daripada Anda, siap menjadi pesuruh, asalkan bisa ikut mengecap kesenangan Anda.
Kalau sedang susah, siapa ya yang mau berteman dengan Anda?
Masikah ada teman setia yang benar-benar setia?
Atau hanya teman yang kasihan pada Anda?
Tidak ada dong.
Siapa orang yang mau ikut susah dan direpotkan.??
Jadi dapat saya simpulkan,
orang kaya hanya mau berteman dengan orang kaya.
Sedangkan orang susah hanya mampu berteman dengan orang susah juga.
Anda tidak setuju dengan saya?
Okee....
Tak perlu berargumen dan berdebat.
Lakukan mulai dari sekarang.
Susah atau senang Anda,
bertemanlah dengan ikhlas pada semua orang,
tanpa memandang untung dan rugi,
tanpa pretensi,
tanpa tendensi.
Yakinlah,
sikap baik, cara berteman dan kemurnian Anda,
akan menular pada orang lain. (LBP)
Salam anget.
0 comments:
Post a Comment