Thursday, June 30, 2011

Putus Cinta? Siapa Takut!!


Tidak enak diputusin.
Rasanya seperti sampah, tidak berharga.
Apalagi kalau alasannya tidak jelas.

Seperti saat membeli sepatu di pedagang kaki lima.
Harganya terlalu tinggi, tidak sesuai dengan anggaran.
Saya tawar.
Eh, Si Abang ngotot tidak mau turun.
Kalau saya ingin sekali sepatu itu,
mau tidak mau keluar uang ekstra.
Saya mengalah dan kalah.

Tapi kalau saya nggak pengen-pengen amat
pasti tidak jadi beli.
Negosiasi gagal.
Saya tinggalkan lapak Si Abang.

Di luar dugaan,
Si Abang memanggil saya sambil membungkus sepatu.
"Udah ambil deh, untung dikit nggak apa-apa buat penglaris..."
Heheee....
Jadilah saya membeli sepatu sesuai dengan anggaran.
Tawar menawar ini saya menangkan.
Bargain power ada di tangan saya.

Seandainya Si Abang tetap bertahan dengan harganya bagaimana?
Dia tidak akan memanggil saya.
Ya sudah....
Yang jual sepatu banyak kok.
Saya bisa keliling mencari harga pas.

Kalau Anda sangat ingin bersama dengan Si Kekasih yang sudah mencampakan Anda,
saya jamin Anda akan memohon-mohon dan menyembah-nyembah minta balikan.
Seperti saya yang terpaksa mengeluarkan anggaran lebih untuk sepatu yang saya inginkan.

Tapi kalau Anda nggak pengen-pengen amat,
"Putus? Oh ya sudah..."
kata-kata itu yang keluar dari mulut Anda.
Dan seperti saya yang melenggang pergi meninggalkan Si Abang penjual sepatu.

Anda lihat,
bila Si Kekasih hanya gertak sambal,
sebaliknya dia yang akan merajuk ke Anda minta balikan.

Kalau ternyata tidak bagaimana?
Ya sudah....
Yang jual sepatu banyak kok.
Anda bisa mengunjungi banyak toko di dunia ini dan mendapatkan sepatu sesuai dengan selera
dan terutama sesuai dengan anggaran Anda.
Hidup jalan terus.

Jangan pernah terlalu menginginkan sesuatu.
Bila itu terjadi,
Anda tidak punya bargain power,
dan bisa dipastikan,
Anda di pihak yang kalah.(LBP)


Salam anget
Share:

0 comments:

Post a Comment

Definition List

Unordered List

Support