Bahwa ada agama yang tidak mewajibkan pernikahan,
bahkan sebaliknya mewajibkan pemuka agamanya untuk tidak menikah,
tidak perlu kita perdebatkan.
Dengan banyak alasan,
orang memutuskan tidak menikah atau menunda pernikahannya.
Mereka merasa nyaman dengan "kesendiriannya"
tanpa intervensi dari orang lain
dalam hidup.
Saking nyamannya,
malah jadi keterusan,
tahu-tahu umur sudah terlalu matang
(kalau tidak mau dibilang tua).
Anda belum menikah?
Kenapa?
Trauma dengan pernikahan dan lawan jenis?
Belum siap menikah?
Atau memang tidak mau menikah?
Menikah atau tidak,
tidak membuat diri Anda lebih buruk atau lebih baik.
Pembentukan mutu pribadi tidak didasari oleh status marital seseorang,
melainkan dari cara Anda menyikapi hidup.
Meskipun banyak orang yang menikah bersaksi bahwa hidup mereka jadi "lebih baik" setelah menikah,
itu sama sekali tidak mewakili pribadi Anda.
"Saya takut menikah, banyak orang gagal dalam pernikahan"
Jangan jadi pengecut dan menjadikan orang lain kambing hitam.
Anda tidak akan pernah tahu baik buruknya pernikahan, atau gagal tidaknya,
bila tidak mencoba.
"Saya trauma dengan lawan jenis.."
Ada orang baik dan buruk.
Tidak semua orang sama, dan jangan coba-coba menyamaratakan tiap orang.
Mencari pasangan hidup sama dengan mengocok dadu.
Tidak selamanya keluar angka yang Anda inginkan.
Bila ingin mendapatkan angka yang tepat, teruslah mencoba,
begitu pula dalam mencari jodoh.
"Saya belum siap menikah"
Jangan coba menikah bila Anda belum siap, itu sama saja bunuh diri.
Tapi kalau Anda tidak menyiapkan diri,
kapan siapnya???
"Saya tidak mau menikah karena tidak ingin"
Silakan bila itu pilihan Anda, selama membuat Anda nyaman.
(Terlepas bahwa ada agama yang mewajibkan penganutnya untuk menikah, tidak kita perdebatkan).
Menikahlah bila Anda siap dan ingin menikah.
Tetaplah tidak menikah, bila itu pilihan Anda dan membuat Anda lebih nyaman. (LBP)
Salam anget
bahkan sebaliknya mewajibkan pemuka agamanya untuk tidak menikah,
tidak perlu kita perdebatkan.
Dengan banyak alasan,
orang memutuskan tidak menikah atau menunda pernikahannya.
Mereka merasa nyaman dengan "kesendiriannya"
tanpa intervensi dari orang lain
dalam hidup.
Saking nyamannya,
malah jadi keterusan,
tahu-tahu umur sudah terlalu matang
(kalau tidak mau dibilang tua).
Anda belum menikah?
Kenapa?
Trauma dengan pernikahan dan lawan jenis?
Belum siap menikah?
Atau memang tidak mau menikah?
Menikah atau tidak,
tidak membuat diri Anda lebih buruk atau lebih baik.
Pembentukan mutu pribadi tidak didasari oleh status marital seseorang,
melainkan dari cara Anda menyikapi hidup.
Meskipun banyak orang yang menikah bersaksi bahwa hidup mereka jadi "lebih baik" setelah menikah,
itu sama sekali tidak mewakili pribadi Anda.
"Saya takut menikah, banyak orang gagal dalam pernikahan"
Jangan jadi pengecut dan menjadikan orang lain kambing hitam.
Anda tidak akan pernah tahu baik buruknya pernikahan, atau gagal tidaknya,
bila tidak mencoba.
"Saya trauma dengan lawan jenis.."
Ada orang baik dan buruk.
Tidak semua orang sama, dan jangan coba-coba menyamaratakan tiap orang.
Mencari pasangan hidup sama dengan mengocok dadu.
Tidak selamanya keluar angka yang Anda inginkan.
Bila ingin mendapatkan angka yang tepat, teruslah mencoba,
begitu pula dalam mencari jodoh.
"Saya belum siap menikah"
Jangan coba menikah bila Anda belum siap, itu sama saja bunuh diri.
Tapi kalau Anda tidak menyiapkan diri,
kapan siapnya???
"Saya tidak mau menikah karena tidak ingin"
Silakan bila itu pilihan Anda, selama membuat Anda nyaman.
(Terlepas bahwa ada agama yang mewajibkan penganutnya untuk menikah, tidak kita perdebatkan).
Menikahlah bila Anda siap dan ingin menikah.
Tetaplah tidak menikah, bila itu pilihan Anda dan membuat Anda lebih nyaman. (LBP)
Salam anget
0 comments:
Post a Comment