Survei yang dirilis Charta Politika menyebut bahwa tingkat kepuasan publik terhadap kinerja pasangan Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat tak berbanding lurus dengan elektabilitas atau tingkat keterpilihan pasangan petahana tersebut.
Survei tersebut mengungkap, dari 782 responden, sebanyak 71,9 persen sangat puas dan cukup puas dengan kinerja Pemprov DKI Jakarta.
Sedangkan yang tidak puas hanya sebesar 26,2 persen, sisanya tidak tahu atau tidak menjawab.
Angka kepuasan itu pun terus merangkak naik sejak November 2016 lalu.
(Baca: Survei Charta: Elektabilitas Ahok-Djarot 47,3 %, Anies Sandi 44,8 %)
"Program yang dinilai paling bermanfaat paling atas ada Kartu Jakarta Sehat (30,6 persen), lalu Kartu Jakarta Pintar (23,8) persen, dan pelayanan kelurahan (12,9 persen), menyusul di bawahnya Transjakarta, PTSP, dan penanganan banjir," kata Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya di kantornya, Sabtu (15/4/2017).
Namun demikian, angka tingkat kepuasan tak berbanding lurus dengan elektabilitas Ahok- Djarot.
Survei menunjukkan elektabilitas Ahok- Djarot sebesar 47,3 persen dan Anies-Sandi 44,8 persen, sisanya tidak tahu atau tidak menjawab.
"Di daerah-daerah lain, biasanya jika kepuasan tinggi elektabilitasnya tinggi juga, seperti Ridwan Kamil, Risma, elektabikitas hampir sama dengan kepuasan publiknya," kata Yunarto.
Yunarto mengatakan meski pemilih di DKI diklaim rasional, ada faktor emosional yang berperan besar dan tidak bisa dinafikkan.
Sebanyak 43,2 persen memang memilih berdasarkan rekam jejak dan 25,3 persen memilih karena program yang ditawarkan. Namun ada 25,4 persen responden yang memilih karena kepribadian kandidat.
Begitu pula dengan latar belakang agama. Sebanyak 46,3 persen responden berpendapat itu sangat penting dalam memilih gubernur dan wakil gubernur.
(Baca: LSI Denny JA: Tingkat Kepuasan terhadap Ahok-Djarot di Atas 70 Persen)
"Ada faktor primordial, faktor karakter Ahok yang menjadi beban, Anies-Sandi dipilih karena ramah dan santun dipilih, di sisi lain Ahok memiliki masalah agama tapi faktor kinerja dan kepuasan publik menguatkan Ahok, ini pertarungan sisi emosionalitas dan rasionalitas," kata Yunarto.
Data dihimpun dari tanggal 7 hingga 12 April 2017. Sebanyak 782 dari target 1.000 responden ini tersebar di lima wilayah DKI tanpa Kepulauan Seribu.
Survei yang diklaim dibiayai secara mandiri oleh Charta Politika ini, menggunakan metode acak bertingkat (multistage random sampling) dengan margin of errror kurang lebih 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Sumber : Kompas
Saturday, April 15, 2017
Home »
bahasa indonesia
,
politik
» Mengapa Tingkat Kepuasan terhadap Ahok-Djarot Tak Berbanding Lurus dengan Elektabilitas?
0 comments:
Post a Comment