Wednesday, June 25, 2014

Revolusi Mental : Pendukung Jokowi – JK tak perlu heboh tanggapi plagiat lagu Ahmad Dhani


Ahmad Dhani kembali menjadi headline di beberapa berita online di Indonesia. Kali ini bukan tentang perseteruannya dengan Farhat Abbas, pernikahannya dengan Mulan Jameela, kasus AQJ. Tapi bos RCM (Republik Cinta Managemen) tersebut tersandung kasus penggunaan lagu Queen berjudul “We Will Rock You” tanpa ijin. Plagiat lagu Ahmad Dhani dalam kampanye mendukung salah satu capres – cawapres, Prabowo – Hatta, dianggap sebagai tindakan yang tidak terpuji oleh berbagai kalangan. Publik yang paling keras mengkritik tentu saja pendukung dan simpatisan Jokowi – JK. Pertanyaannya, apakah perlu seheboh itu?
Kampanye Prabowo - Hatta, lagu Ahmad Dhani
Kita tidak perlu membuang waktu, tenaga dan pikiran hanya untuk mengurus plagiat lagu Ahmad Dhani
Kehebohan reaksi atas plagiat lagu Ahmad Dhani saya rasa terlalu berlebihan. Saya, sebagai salah satu simpatisan Jokowi – JK justru memiliki pandangan untuk membiarkan saja hal ini. Kenapa demikian? Apa kita pendukung Jokowi – Jusuf Kalla lupa ketika Jokowi – Ahok hendak menjadi gubernur DKI ada sebuah kampanye dukungan berupa lagu yang juga menggunakan lagu milik orang lain, One Direction berjudul “What Makes You Beautiful.” Apakah pemakaian lagu tersebut sudah mendapatkan ijin dari musisi yang bersangkutan? Jangan sampai kritikan pedas kita menjadi bumerang buat kita sendiri, ibarat pepatah, “Mendulang Air Terpecik ke Muka Sendiri.”

Hal ini saya rasa sejalan dengan Revolusi Mental yang didengungkan Jokowi. Bangsa ini harus merubah kebiasaan lama kita, salah satunya mencari-cari kesalahan pihak lain yang tidak kita sukai atau berbeda dengan kita. Revolusi Mental adalah sesuatu yang menjadi suatu keharusan, sesuatu yang kita mulai dari sekarang. Salah satunya lebih bisa memprioritaskan mana yang perlu kita urusi dan mana yang tidak. Bukankah lebih baik, kita mengkritisi, urun rembug, memberi solusi bagi program-program Duo J untuk memimpin Indonesia kedepan. Contoh nyata adalah dengan meminta komitmen mereka untuk lebih memperhatikan dengan serius masalah pengendalian perubahan iklim di Indonesia.

Bagi saya pribadi, biarlah urusan plagiat lagu Ahmad Dhani ini menjadi urusan antara Brian May (si pengarang lagu) dan Ahmad Dhani sendiri. Tidak ada gunanya bagi kita untuk menghabiskan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengurusi hal ini. Bukankah akan lebih baik jika waktu, tenaga, dan pikiran kita difokuskan untuk menciptakan kampanye-kampanye kreatif sebagai salah satu bentuk dukungan. Yang animator, perbanyaklah animasi-animasi yang membangun. 

Bagi para penulis, sampaikan ide-ide kalian dalam sebuah karya untuk perubahan Indonesia kearah yang lebih baik. Dan juga bagi pendukung Jokowi – JK yang memiliki keahlian di bidang lain. Maksimalkan itu untuk memberitahukan bahwa visi-misi, program-program yang didukung Duo J akan bisa diimpelemtasikan jika mereka diberi amanat memimpin bangsa.

Sekali lagi, jangan biarkan masalah plagiat lagu Ahmad Dhani menjadikan kita jauh dari Revolusi Mental yang diinginkan Jokowi. Saya tidak bermaksud menggurui, saya hanya orang biasa yang ingin Indonesia menjadi lebih baik, menjadi Indonesia sesuai yang telah dicita-citakan. 
Salam Dua Jari! 
Salam Revolusi Mental!


Sumber :
 http://catatansanggeje.wordpress.com/2014/06/25/revolusi-mental-pendukung-jokowi-jk-tak-perlu-heboh-tanggapi-plagiat-lagu-ahmad-dhani/

Share:

0 comments:

Post a Comment

Definition List

Unordered List

Support