Thursday, March 6, 2014

Trendsetter atau Mainstream?

Pertama kemunculannya, Deddy Corbuzier memainkan trik sulap membengkokan sendok.
Orang dibuat kagum karenanya.
Dan setelah itu trik sendoknya mewabah.
Setiap pesulap memainkan trik tersebut.
Deddy? Tentu saja stop memainkannya,
lalu menggunakan trik baru.
Bahkan dia sudah merambah ke bidang lain selain sulap.
Deddy sudah menjadi inspirasi para pesulap.

Kalau sudah bicara hipnotis, orang pasti akan ingat bagaimana Rommy Rafael mengerjai orang dengan keahliannya.
Itu dulu, saat pertama kemunculannya di layar televisi.
Kini saat banyak juru hipnotis baru meniru dan masih saja memainkan permainan "mengerjai orang",
Rommy sudah meninggalkannya.
Simak acaranya, Sugesti Rommy di Indosiar, bagaimana ia mengeksplorasi hipnotis tidak hanya sekedar menjadi permainan "mengerjai orang"
tapi sebagai sugesti yang membantu mengatasi masalah.
Rommy sudah menjadi trendsetter di kalangan juru hipnotis.

Menjadi pengikut/follower itu mudah.
Lihat, tiru, lakukan.
Anda bisa meniru siapa saja, mungkin malah bisa tampil lebih bagus.
Tapi tetap saja, Anda hanyalah seorang peniru.
Tak banyak ide kreatif di situ.
Terlalu "mainstream banget".

Jadi trendsetter itu tampil beda,
menjadi pionir,
berani mencoba hal baru yang tidak biasa dilakukan orang,
tidak ikut arus,
tidak mainstream,
berani mengahadapi resiko terkucilkan.

Mau piliha mana?
Jadi follower atau trendsetter?
Anti atau mainstream?
(LBP)

Salam anget.

Share:

0 comments:

Post a Comment

Definition List

Unordered List

Support