Tuesday, July 3, 2012

"Pencuri itu Harus Dihajar...!!!"

Beberapa hari lalu ponsel saya hilang,
diambil orang.
Secara subyektif dapat saya pastikan, ini bukan karena keteledoran saya,
toh lebih mudah untuk menyalahkan orang lain daripada mencari kesalahan sendiri.

Dan dua orang terdakwa pencuri itu ditangkap.
Beberapa kawan menginterogasi mereka.
Bahkan ada pula yang "menyiksa" mereka dengan segala cara supaya mengaku.
Saya pun berpartisipasi melakukannya.
Tapi hasilnya mengecewakan,
ponsel saya tetap hilang dan para terdakwa tetap tidak mengaku.

Setelah kejadian itu, muncul penyesalan dalam hati saya.
Yang terutama bukan karena kehilangannya,
tapi karena saya sudah mempelakukan terdakwa pencuri itu sedemikian buruk,
sangat buruk.
Terbayang wajah mereka yang memelas dan mengiba.

Mungkin bukan mereka pelakunya,
atau mungkin memang mereka pelakunya tapi ditutupi dengan akting dan kekeraskepalaannya
untuk tidak mau mengaku,
mungkin si pencuri begitu jahat,
tapi yang jelas saya telah menempatkan sebuah ponsel "tak berharga" di atas nyawa manusia.

Dalam norma apa pun di dunia ini, nyawa dan kepentingan manusia selalu ditempatkan pada prioritas yang utama.
Semahal apa pun ponsel saya, sepenting apa pun barang tersebut,
sejahat apa pun pencuri itu,
mereka tidak layak mendapat perlakuan buruk itu.

Saya harus belajar,
belajar untuk ikhlas terhadap kehilangan sesuatu yang fana.
belajar untuk tidak terikat pada hal-hal kebendaan.
belajar untuk mengutamakan kecintaan pada sesama.
belajar untuk bisa berkata,
"Ya Tuhan, semoga barang tersebut berguna buat orang yang mencurinya..."
(LBP)

Salam anget


*Kisah seorang guru Zen  menampung seorang pengemis di rumahnya.
Suatu malam pengemis itu kabur dengan membawa barang curian dari rumah sang guru.
Ketika penduduk menangkap si pencuri dan menghadapkannya pada sang guru,
dia berkata,
"Pria ini tidak mencuri barangku, tapi aku yang memberikannya, lepaskan dia...."









Share:

0 comments:

Post a Comment

Definition List

Unordered List

Support