Sunday, June 26, 2011

Makan Kondangan Dimana-mana


Hari ini saya menghadiri tiga pernikahan kawan saya.
Kemarin sabtu dua.
Seminggu yang lalu dua.
Sabtu yang lampau tiga.
Minggu depan pun sudah dijadwalkan, tiga acara pernikahan menunggu saya.
Pertanyaan yang sama selalu ditujukan pada saya,
"Kapan elu nyusul?"
Dan jawaban saya selalu sama,
"Segera..."

Bukan pernikahannya yang akan saya bahas, tetapi makanannya.

Setiap acara pernikahan itu mempunyai kesamaan,
selalu menyediakan jamuan yang luar biasa enak,
disediakan prasmanan,
ambil sendiri, boleh memilih jenis dan jumlah makanan sesuai selera.
Kesamaan yang lain adalah,
saya selalu menemukan tumpukan piring kotor yang banyak berisi makanan sisa,
yang bila dikumpulkan bisa untuk memberi makan satu RW.

Aneh menurut saya.
Kok bisa makanan di tiap piring sisa?
Kan ambilnya sendiri-sendiri sesuai takaran masing-masing.
Harusnya orang sudah menakar kemampuan perutnya.
Atau makanannya tidak enak?
Tidak mungkin tidak enak.
Acara kondangan selalu enak jamuannya.

Hmm..
Kalau begitu, ini pasti kebiasaan buruk.
Banyak dari Anda membiasakan diri tidak menghabiskan makanan,
(Tidak termasuk saya, karena makanan saya selalu habis)
bahkan makanan yang sudah Anda ambil sendiri.

Tidak menghabiskan makanan itu tandanya Anda tidak menghargai nilai makanan.
Dengan cara apa Anda bisa menghargai?
Mungkin Anda perlu merasakan kelaparan seperti masyarakat miskin di negara  dunia ke empat.
Atau perlu mengalami saat Anda begitu miskin sehingga untuk beli beras pun harus berhutang?

Setiap kali saya ingin menghentikan makan sebelum habis,
saya selalu ingat,
bahwa masih ada saudara-saudara saya yang kelaparan.
Bahwa
"cari makan itu susah"

Maka saya pun menghabiskan makanan sampai butir nasi terakhir.
Saya bisa.
Anda pun pasti bisa. (LBP)

Salam kondangan
Salam anget.
Share:

0 comments:

Post a Comment

Definition List

Unordered List

Support