"Saya Diperlakukan Buruk Oleh Pasangan"

"Aku sering berantem mas sama pacarku. Dia kalau udah marah mulutnya nyakitin, suka ngatain aku perek.
Aku juga ga mau kalah, aku katain balik, sampe akhirnya kita ribut gede.
Aku capek mas pacaran kayak gini..."

"Capek? Kalau capek ya istirahat dong..." kata saya sambil tersenyum.

Anda pasti setuju dengan saya, bahwa hal buruk biasanya terjadi karena adanya pembiasaan dan toleransi diri sendiri dan lingkungan terhadap tindakan yang dilakukan.
Saat Anda mengalami perlakuan buruk dari orang lain dan Anda membiarkannya,
maka bisa saya pastikan bahwa tindakan buruk tersebut suatu saat akan terulang.

Anda dicaci maki atau dihina dengan kata-kata kotor oleh pasangan,
lalu Anda balas dengan cacian pula,
itu sama halnya dengan Anda membiarkan diri Anda mendapat perlakuan yang tidak Anda senangi.
Pasangan Anda akan berpikir, bahwa ketika dia mencaci Anda,
efek terburuk yang mungkin dia terima hanyalah balasan cacian,
tidak lebih.

Sama halnya ketika pasangan memukul tubuh Anda dan Anda hanya menangis seperti wanita malang teraniaya dalam cerita sinetron,
atau Anda balik memukulnya juga.
Berarti Anda membiarkan diri diperlakukan buruk.
Pasangan Anda akan berpikir, bahwa ketika dia mencaci Anda,
efek terburuk yang mungkin dia terima hanyalah tangis atau balasan pukulan yang tidak seberapa.

Saya berkata pada Anda,
jangan pernah mau diperlakukan buruk...!!!
Ketika pasangan menyakiti Anda,

tidak perlu membalas,
tidak perlu marah,
tapi katakan dengan tegas padanya bahwa Anda tidak suka dengan perlakuan itu dan
akan mengambil sikap bila kejadian itu terulang lagi.

Bila dia masih tetap melakukan hal yang sama,
tinggalkan dia,
tunjukan bahwa Anda benar-benar tidak suka dan peringatan Anda kemarin bukan hanya gertak.

Seberapa pun besar cinta Anda padanya,
hidup Anda akan jauh lebih baik tanpa perlakuan buruknya (LBP)

Salam anget

Read More

Menerima Keragaman

Apa yang Anda anggap benar, tidak selalu benar pula untuk orang lain.
Apa yang menjadi selera Anda, mungkin bukan selera orang lain.
Apa yang Anda sukai, belum tentu juga orang menyukainya.

Anda bukan penguasa?
Anda bukan pemilik negara?
Anda bukan tuan atas banyak orang?
Anda masih butuh bersosialisasi dengan orang?
Maka jika untuk mendapatkan yang Anda sukai, Anda sering gagal dan menua dalam kekecewaan,
maka sebaiknya belajarlah menyukai yang tidak Anda sukai,
belajarlah menerima keragaman,
karena manusia itu unik, tidak ada yang sama persis satu dengan yang lain.
(LBP)

Salam anget

Read More

"Saya Ingin Dimengerti"

Saya terkejut sekali.
Bengong, tidak bisa berkata apa-apa.
Pagi ini saya menyapa seorang kawan lewat bbm dengan candaan.
Tetapi sambutan yang saya dapat adalah kata-kata makian.
"Oo...maaf...takan terulang lagi."
kata saya.

Dan setelah suasana agak mencair,
ia meminta maaf.
Alasannya berkata kasar pada saya hanya karena moodnya lagi buruk,
suasana hatinya sedang tidak baik,
bukan karena candaan saya.

Anda punya masalah?
Hidup Anda pahit dan berbeban berat?
Sama, saya juga.
Orang lain juga.
Tapi itu bukan alasan untuk menumpahkan kekesalan Anda ke orang lain.

Apa pun masalah Anda, percayalah,
orang lain tidak akan mau tahu.
Orang hanya melihat sikap dan etika yang Anda tampilkan tanpa mau tahu apa yang melatar belakanginya.

Berhentilah berharap orang lain mengerti Anda,
tidak perlu merajuk.
Dan mulailah untuk
lebih dulu berusaha mengerti orang lain.
(LBP)

Salam anget

Read More

Perlukah Reuni?

Reuni berarti bertemu atau berkumpul lagi dengan kawan lama yang mempunyai kesamaan latar belakang sama di masa lalu.

Semakin lama tidak bertemu,
maka reuni tersebut semakin dirindukan.
Tapi ternyata ada beberapa orang yang tidak menghadiri reuni dengan alasan-alasan sebagai berikut :

*Telalu sibuk.
Apa pun yang Anda lakukan sekarang untuk bertahan hidup,
jauh lebih penting dibandingkan romantisme reuni.
Silakan selesaikan urusan Anda,
tapi tetaplah untuk terus menjalin komunikasi dengan kawan-kawan lama.

*Tempat acara terlalu jauh.
Artinya Anda tidak bisa menjangkaunya saat ini.
Datanglah suatu saat di acara berikutnya,
tetaplah untuk terus menjalin komunikasi dengan mereka.

*Reuni tidak ada gunanya.
Tergantung dari sudut pandang mana Anda melihatnya.
Yang tidak merasakan kegunaan reuni adalah orang yang belum menemukan manfaat atau pun belum memaksimalkan potensi jaringan teman lama.
Semakin banyak Anda menjalin komunikasi, semakin luas pula jaringan Anda,
semakin besar pula kesempatan Anda untuk mendapatkan berbagai keuntungan.

*Punya masalah dengan sebagian orang yang hadir dalam reuni.
Kalau ngumpul atau nongkrong bersama dengan orang yang bermasalah dengan Anda pasti tidak enak.
Pilihannya di tangan Anda,
tidak hadir reuni dengan mengorbankan teman-teman lain yang baik dan menyenangkan, atau
masa bodoh dengan "Si Brengsek" tersebut dan tetap hadir.

*Minder dengan kondisi diri.
Setelah sekian waktu tidak bertemu, kebanyakan orang ingin menunjukan dirinya lebih baik atau lebih sukses di waktu lalu.
Ada sebagian yang benar-benar sukses.
Tapi ada sebagian lagi yang pura-pura sukses.
Minder dengan kondisi Anda saat ini?
Malu? Gengsi?
Silakan pertahankan rasa itu dan tidak perlu datang ke reuni dengan resiko :
melewatkan peluang kerja yang mungkin bisa Anda dapatkan dengan bertemu teman lama...!!!!
Percayakah Anda, bahwa kebanyakan orang tidak benar-benar bisa terbuka mengakui kekurangan dirinya dihadapan teman yang sudah lama tidak bertemu?

Reuni,
tujuan utamanya jelas menjalin tali silaturahmi dan euforia romantisme kenangan lama.
Ini adalah salah satu bagian dari rekreasi dan hiburan Anda.
Keuntungan dan peluang kerja/bisnis itu bonus yang mungkin Anda dapatkan,
jangan diharapkan.
(LBP)

Salam anget.

Read More